Pelaku Wisata di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Heri Riyadi menyatakan pandemi COVID-19 telah merontokkan ekonomi, sehingga gelaran MotoGP Mandalika 2022 memberi angin segar bagi pulihnya kondisi pariwisata Lombok.

"Saat ini masih belum ramai pengunjung terutama hari non-weekend. Namun kita sudah penuh saat agenda MotoGP, sudah di-booking sejak Januari lalu," ujar Heri selaku Pengelola Dream Hotel di Kuta dalam keterangan tertulisnya di Praya, Minggu.

Ia berharap penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika menjadi momentum kembali bergairahnya sektor pariwisata di Lombok yang tentu akan berimbas ke ramainya pengunjung hotel.

Harapan ini bukan tanpa alasan, NTB dikenal punya daya pikat di sektor pariwisata. Belum lagi kekayaan budaya dan kuliner lokal.

"Harapan kami dengan adanya MotoGP Mandalika, semoga semuanya semakin maju. MotoGP bisa memberikan dampak positif termasuk bagi pelaku usaha perhotelan," katanya

Pemilik restoran Gratitude Café Jouhaqim Omar MJ berani mengambil langkah membuka kembali usahanya karena gelaran MotoGP Mandalika 2022 di sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika. Sebelumnya, usaha kuliner yang dikelola ini tutup karena hantaman badai pandemi COVID-19.

“2021 praktis hanya di bulan Februari dan Maret kami masih mendapatkan keuntungan. Setelah itu hingga Desember merugi,” katanya.

Kondisi pandemi, dikatakan Jou, mengharuskannya menutup sementara usaha karena biaya operasional dalam sebulan bisa mencapai Rp50 juta. Karyawan yang kesemuanya warga lokal harus menerima penghasilan sekedarnya saja.

"Harapannya mulai bangkit ketika ajang World Superbike (WSBK) 2021 di bulan November 2021 digelar di sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika. Saya yakin gelaran internasional ini membawa nama NTB untuk kembali menjadi tujuan wisatawan dunia," katanya.
 

Pewarta: Akhyar Rosidi

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022