Meulaboh (ANTARA Aceh) - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, memastikan belum ada warga yang terdampak penyakit akibat kabut asap yang terus menebal dipicu kebakaran lahan dan hutan di sebagian wilayah Sumatera.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat dr Zafril Luthfy di Meulaboh, Kamis, mengatakan bahwa kondisi udara di kawasan setempat juga masih aman karena pencemaran udara belum sampai pada taraf mengkhawatirkan.

"Laporan asap pekat memang sudah kami terima, tapi sampai hari ini belum ada warga yang terserang penyakit, tapi kalau itu terjadi kami sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk memberikan penanganan segera mungkin kepada masyarakat," katanya.

Hingga Kamis (8/10) siang asap terus menebal menyelimuti kawasan Aceh Barat bahkan mengepung Kota Meulaboh, kondisi kabut asap terjadi hilang timbul karena curah hujan dalam sepekan ini membantu menghilangkan ka asap sebelumnya.

Kabut asap yang menyelimuti kawasan Aceh Barat merupakan kiriman dari daerah tetangga berasal dari kebakaran lahan dan hutan di sejumlah kawasan penyumbang titik panas api, jarak pandang masih di atas 2.000 meter (2 km).

Kata dr Luthfy dari suasana asap pekat laporan diterima pihaknya belum mempengaruhi kesehatan warga, belum ada gejala penyakit ditimbulkan oleh asap seperti infeksi saluran pernafasan atas (ispa) maupun gejala lainnya.

"Untuk upaya antisipasi kami sudah mempersiapkan masker apabila masyarakat membutuhkan. Tapi di sini belum begitu nampak pengaruh, di bawah 1 km biasanya sudah mempengaruhi,"imbuhnya.

Sementara itu kabut asap juga dilaporkan semakin menebal di sejumlah kabupaten lain di wilayah barat selatan Aceh, seperti di Kabupaten Aceh Selatan kabut asap sudah mempengaruhi perekonomian masyarakat karena tidak dapat beraktivitas.

"Berdasarkan laporan kabut asap terus menebal, nelayan di sebagian tempat sejak kemarin  tidak dapat melaut karena jarak pandang nelayan di tengah laut tidak nampak jelas," kata Panglima Laot (pemangku adat laut) Aceh Selatan M Jamil.

Selain itu, hal serupa juga dilaporkan dari Kabupaten Simuelue yang merupakan pulau terluar di provinsi paling ujung barat Indonesia, kabut asap yang melanda kawasan itu sempat menghilang, namun tiba-tiba kembali menebal dalam waktu satu hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, akibat kabut asap tersebut juga sudah mempengaruhi aktivitas penerbangan pada Bandara Cut Nyak Dhien di Kabupaten Nagan Raya, sejumlah penerbangan terpaksa harus di censel (ditunda).

"Penerbangan tertunda pagi tadi akibat kabut asap, tapi siang ini untuk penerbangan pada jam tiga (15.00 WIB) sudah mulai lagi," kata Kepala Bandara Cut Nyak Dhien Juli yang dihubungi berada di Jakarta.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015