Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan satu individu bayi gajah ditemukan menjadi bangkai di alur sungai di kawasan Gampong Cot Seutui, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Rabu, mengatakan bayi gajah mati tersebut ditemukan pada Senin (21/2) sekira pukul 13.00 WIB. Bayi gajah mati tersebut diduga baru dilahirkan ditemukan di alur sungai.
"Penemuan bayi gajah mati tersebut berawal patroli mitigasi konflik Tim Unit Respons Konservasi Mila di kawasan Gampong Cot Seutui. Saat patroli, tim menemukan satu individu bangkai bayi gajah," kata Agus Arianto.
Dari hasil pengecekan, kata Agus Arianto, bayi gajah liar berjenis kelamin betina. Pada bangkai bayi gajah tidak terdapat tanda-tanda
kekerasan fisik seperti luka tembak, luka tusuk, luka sayat, luka bakar atau trauma lainnya.
Diduga bayi gajah mati sesaat setelah dilahirkan. Hal ini terlihat dari sisa
ari-ari di sekitar bangkai bayi gajah. Di lokasi kejadian tidak ditemukan adanya benda-benda mencurigakan yang menyebabkan kematian bayi gajah liar tersebut, kata Agus Arianto.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, kematian bayi gajah liar itu sifatnya alami. Bayi gajah tersebut dikuburkan di lokasi temuan guna menghindari bau dan kemungkinan adanya penyebaran penyakit.
Agus Arianto mengatakan gajah sumatra merupakan satwa liar dilindungi undang-undang. Berdasarkan daftar satwa liar di dunia, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra yang terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
BKSDA mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian satwa liar, khusus gajah sumatra dengan cara merusak hutan yang merupakan habitatnya, membunuh, dan praktik lainnya yang menyebabkan kematian gajah.
"Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi masyarakat maupun para pihak yang melaporkan serta membantu dan mendukung proses penanganan temuan bangkai gajah liar tersebut," kata Agus Arianto
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022