Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan akan menggelar Pekan Raya Cahaya Aceh pada 26-27 Februari 2022 dalam upaya mengangkat potensi pariwisata dari sektor ekonomi kreatif Aceh.
"Pameran ini sebagai upaya meningkatkan dan memulihkan kembali perekonomian lokal, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan dalam pameran yang diselenggarakan dalam beberapa hari tersebut akan menghadirkan berbagai produk karya aneuk nanggroe (anak negeri), di antaranya produk kriya, fesyen, ragam kuliner serta penampilan berbagai atraksi budaya Aceh.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk datang menyaksikan berbagai ragam budaya yang ada termasuk membeli beragam karya ekonomi kreatif produksi anak-anak Aceh,” katanya.
Ia mengatakan acara bertajuk “Seight Worth Seeing” dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut juga bertujuan agar masyarakat dapat berwisata dengan aman dan nyaman, sehingga mampu meningkatkan kembali perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.
Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Teuku Hendra Faisal menambahkan, kegiatan itu diikuti beberapa sektor industri kreatif yang ada dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
“Ekonomi kreatif binaan Dekranasda kabupaten kota juga ikut berpartisipasi. Semua produk yang dipamerkan nanti sangat erat kaitannya dengan pengembangan pariwisata Aceh,” katanya.
Pekan Raya Cahaya Aceh merupakan pameran atau promosi dari sejumlah sektor ekonomi kreatif, seperti fesyen, kuliner, seni pertunjukan, seni rupa, dan kriya.
Untuk menambah semarak, kegiatan ini menyediakan doorprize dengan total hadiah Rp10 juta, bagi daerah yang menampilkan ekonomi kreatif, serta desain booth terbaik.
Kegiatan tersebut juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat berbasis Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE), termasuk membatasi waktu pengunjung.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022