Sebanyak 100 ekor anak penyu jenis Belimbing atau tukik dilepasliarkan ke laut di kawasan Pantai Joel's Bungalow, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, dalam upaya dalam melestarikan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
"Pelepasan tukik ini kita lakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan biota laut," kata Pemilik Joel’s Bungalow Zulfitri di usai lepas liar tukik belimbing di Aceh Besar, Rabu.
Zulfitri menjelaskan tukik yang dilepasliarkan tersebut merupakan hasil penangkaran yang dilakukan di kawasan tempat usahanya, Pantai Lhoknga. Setelah menetas anak penyu itu langsung dilepaskan ke laut sebagai habitat.
“Pelepasan anak penyu ini sebagai kontribusi kita sebagai masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, yang harus kita jaga,” kata Zulfitri.
Ia menyebutkan telur penyu tersebut didapatkan dari masyarakat di kawasan Pantai Lhoknga, Aceh Besar. Ia membeli telur penyu itu mulai harga Rp10.000 hingga Rp15.000 per butir.
Memang, kata dia, wilayah pesisir Pantai Lhoknga tersebut terkenal sebagai kawasan habitat penyu bertelur sehingga banyak warga yang mendapatkan telur-telurnya.
“Jadi kita beli dari warga yang mendapatkannya dari di pantai ini. Dan ini juga bagian dari cara kita untuk mengedukasi masyarakat untuk konservasi penyu, “ katanya.
Zulfitri mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan biota laut tersebut, dengan cara setiap telur penyu yang didapatkan di pantai tidak dijual ke pasar untuk dikonsumsi.
"Mulai hari ini mari kita sama-sama melestarikan penyu ini, karena laut juga perlu keseimbangan," ujarnya.
Sejak 2019, Zulfitri menyebutkan telah melepasliarkan sebanyak 2.400 tukik ke laut. Hingga 2022, dirinya telah membeli sebanyak 3.500 butir telur dari pemburu liar kawasan setempat, dan telur yang telah menetas sebanyak 2.400 butir.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Pelepasan tukik ini kita lakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan biota laut," kata Pemilik Joel’s Bungalow Zulfitri di usai lepas liar tukik belimbing di Aceh Besar, Rabu.
Zulfitri menjelaskan tukik yang dilepasliarkan tersebut merupakan hasil penangkaran yang dilakukan di kawasan tempat usahanya, Pantai Lhoknga. Setelah menetas anak penyu itu langsung dilepaskan ke laut sebagai habitat.
“Pelepasan anak penyu ini sebagai kontribusi kita sebagai masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, yang harus kita jaga,” kata Zulfitri.
Ia menyebutkan telur penyu tersebut didapatkan dari masyarakat di kawasan Pantai Lhoknga, Aceh Besar. Ia membeli telur penyu itu mulai harga Rp10.000 hingga Rp15.000 per butir.
Memang, kata dia, wilayah pesisir Pantai Lhoknga tersebut terkenal sebagai kawasan habitat penyu bertelur sehingga banyak warga yang mendapatkan telur-telurnya.
“Jadi kita beli dari warga yang mendapatkannya dari di pantai ini. Dan ini juga bagian dari cara kita untuk mengedukasi masyarakat untuk konservasi penyu, “ katanya.
Zulfitri mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan biota laut tersebut, dengan cara setiap telur penyu yang didapatkan di pantai tidak dijual ke pasar untuk dikonsumsi.
"Mulai hari ini mari kita sama-sama melestarikan penyu ini, karena laut juga perlu keseimbangan," ujarnya.
Sejak 2019, Zulfitri menyebutkan telah melepasliarkan sebanyak 2.400 tukik ke laut. Hingga 2022, dirinya telah membeli sebanyak 3.500 butir telur dari pemburu liar kawasan setempat, dan telur yang telah menetas sebanyak 2.400 butir.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022