Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Dinas Kebersihan Pasar dan Pertamanan (DKPP) Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh mencatat dalam sehari di daerah itu menghasilkan 200 ton sampah yang dibuang pada tempat telah tersedia.

Kepala Bidang Kebersihan pada DKPP Kabupaten Aceh Utara Cut Ibrahim di Lhokseumawe, Jumat mengatakan, warga harus lebih tertib dalam membuang sampah agar lingkungan selalu bersih dan sehat.

"Coba bayangkan dalam sehari ada 200 ton sampah yang diangkut dan belum lagi kita kumpulkan sampah-sampah yang dibuang bukan pada tempatnya. Mari kita sama-sama menjaga lingkungan agar selalu bersih," ujar Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, pihaknya telah menyediakan 600 unit tong sampah dan diletakkan di beberapa titik yang dianggap rawan dari sampah, seperti di areal pertokoan, pasar dan beberapa tempat lainnya.

Namun, hasilnya masih belum optimal juga, masih banyak warga membuang sampah bukan pada tong sampah yang sediakan. Bukan hanya itu saja, bahkan tong sampah yang dibagikan gratis tersebut banyak hilang karena dicuri.

"Kalau kita tidak menjaga lingkungan dengan bersih, maka sangat berbahaya bagi kesehatan. Dampak dari sampah itu bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare, gatal-gatal dan beberapa penyakit lainnya," tutur Ibrahim.

Menurutnya, akibat maraknya membuang sampah yang bukan pada tempatnya, menyebabkan banyak saluran yang tersumbat, sehingga sangat berdampak saat musim hujan, yaitu terjadinya banjir.

DKPP Aceh Utara telah mencangkan program mengelola sampah menjadi uang dan telah melakukan sosialisasi ke setiap masyarakat, namun tidak bisa berjalan efektif karena masih dianggap tidak penting.

"Padahal kita sudah mencanangkan program sampah menjadi duit, misalkan kalau ada botol-botol bekas bisa diolah kembali, namun tidak berjalan efektif karena masih dianggap tidak penting oleh masyarakat," kata Cut Ibrahim.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015