Aceh Utara (ANTARA) - Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Kav Kapti Hertantyawan bersama rombongan berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia di Gampong Alue Rimee, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara.
Ia mengatakan, kehadirannya bersama Dandim Aceh Utara dan rombongan TNI-Polri untuk berziarah di Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
“Bertepatan menyambut Ramadan, kita melakukan pembersihan dan doa bersama, sekaligus wujud penghormatan kepada jasa Cut Mutia sebagai pahlawan nasional dalam membela negara dari penjajah,” kata di Aceh Utara, Minggu (10/3).
Perjalanan Danrem yang membutuhkan waktu cukup lama itu turut didampingi Kasrem 011/LW Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto, Dandim 0103/Aut Letkol Kav Makhyar, Danyonkav 11/MSC Letkol Kav Widhi Bayu Sudibyo menggunakan motor trail melintas perbukitan terjal.
Selain itu, untuk sampai ke makam, rombongan juga menelusuri sungai bebatuan diikuti Kasiops Korem 011/LW Mayor Inf Doni Prasetyo, Kadis Ops Satradar 231 Mayor Lek Bagus dan sejumlah personel TNI Korem 011/LW, Kodim 0103/Aut, Lanak Lhokseumawe, Satradar 321, Yonkav 11/MSC, Polres Aceh Utara.
Selama di Makam, Danrem dan sejumlah pejabat TNI bersama puluhan personel TNI-Polri melaksanakan ziarah yasinan dan doa bersama di Makam Cut Mutia, melakukan pembersihan bangunan dan sekitar Komplek Makam Cut Mutia, dan sholat Jumat dengan Khatib Pasiops Kodim 0103/Aceh Utara Kapten Inf Zulkhaizir.
Cut Meutia merupakan satu-satunya pahlawan nasional yang jasadnya tidak berhasil ditemukan oleh para penjajah pada masa itu, sebab tersamar dengan gundukan rayap yang menutupi jasadnya, meskipun sudah berulang kali dicari oleh sekutunya.
Kapti mengatakan upaya merawat makam pahlawan nasional merupakan tanggung jawab bersama, khususnya perhatian penuh dari pemerintah daerah.
“Sehingga para generasi muda dan masyarakat luas tidak melupakan jasa perjuangan yang tulus atas mengorbankan jiwa dan raganya demi Negara Indonesia dari penjajah,” ujarnya.
Sementara itu, Juru Kunci Makam Muda Wali berterima kasih atas perhatian Danrem Lilawangsa, Dandim Aceh Utara beserta rombongan yang telah berkunjung untuk berziarah di Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia.
“Besar harapan kami terutama akses jalan menuju ke makam, sehingga sukitnya masyarakat untuk bisa sampai disini, mungkin apabila jalan sudah bagus, banyak yang mau membantu dan peduli dengan makam Cut Meutia,” ujarnya.
Muda Wali bercerita bahwa pada zaman penjajahan, dengan segala upaya licik penjajahan Belanda untuk bisa menangkap menghabisi Cut Meutia bersama gurunya, hingga akhirnya Cut Meutia terkena tembakan dari serangan tentara Belanda hingga gugur.
“Cut Meutia gugur terkena tembakan, namun tanpa seizin Allah SWT para tentara Belanda tidak sanggup mengangkat jasadnya, maka mereka hanya memotong tangan untuk mengambil pedang dan gelang, kemudian mereka mencari kembali jasad Cut Meutia tetapi tidak berhasil ditemukan karena disamarkan gundukan sarang rayap,” ujarnya.
Baca juga: Danrem Lilawangsa imbau warga Aceh hidup rukun pasca pemilu