Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur mencatat 1.141 hektare sawah siap panen di daerah itu terendam banjir yang terjadi pekan lalu.
"Berdasarkan data yang kami kumpulkan, ada 1.141 hektare sawah terendam," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur Erwin Atlizar di Aceh Timur, Senin.
Menurut Erwin Atlizar, kendati seribuan areal persawahan tersebut terendam banjir, namun sampai saat ini belum ada laporan tanaman padi gagal panen karena genangan air hanya sementara dan banjir cepat surut.
Saat banjir melanda, kata Erwin Atlizar, tim penyuluh pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur langsung turun ke lokasi guna memantau banjir merendam lahan pertanian tersebut.
"Banjir hanya beberapa hari, dan airnya juga cepat surut dan kini petani sudah beraktivitas kembali seperti biasa. Jadi, sampai saat ini tidak ada laporan petani gagal panen," kata Erwin Atlizar.
Erwin Atlizar mengatakan seribuan hektare persawahan terendam banjir tersebut di Kecamatan Simpang Ulim dengan luas mencapai 87 hektare, Kecamatan Indra Makmur sebanyak 30 hektare.
Kecamatan Julok dengan luas 162 hektare, Kecamatan Bireum Bayeun dengan luas dua hektare, Kecamatan Peudawa dengan luas 93 hektare, Kecamatan Pereulak dengan 105 hektare.
Kecamatan Pereulak Timur dengan luas 15 hektare, Kecamatan Idi Rayeuk dengan luas 65 hektare, Kecamatan Ranto Peureulak dengan luas 43 hektare, Kecamatan Pereulak Barat dengan luas 399 hektare.
"Serta Kecamatan Banda Alam dengan 77 hektare dan Idi Tunong dengan luas 63 hektare. Kami terus memantau areal persawahan pascabanjir tersebut," kata Erwin Atlizar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Berdasarkan data yang kami kumpulkan, ada 1.141 hektare sawah terendam," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur Erwin Atlizar di Aceh Timur, Senin.
Menurut Erwin Atlizar, kendati seribuan areal persawahan tersebut terendam banjir, namun sampai saat ini belum ada laporan tanaman padi gagal panen karena genangan air hanya sementara dan banjir cepat surut.
Saat banjir melanda, kata Erwin Atlizar, tim penyuluh pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur langsung turun ke lokasi guna memantau banjir merendam lahan pertanian tersebut.
"Banjir hanya beberapa hari, dan airnya juga cepat surut dan kini petani sudah beraktivitas kembali seperti biasa. Jadi, sampai saat ini tidak ada laporan petani gagal panen," kata Erwin Atlizar.
Erwin Atlizar mengatakan seribuan hektare persawahan terendam banjir tersebut di Kecamatan Simpang Ulim dengan luas mencapai 87 hektare, Kecamatan Indra Makmur sebanyak 30 hektare.
Kecamatan Julok dengan luas 162 hektare, Kecamatan Bireum Bayeun dengan luas dua hektare, Kecamatan Peudawa dengan luas 93 hektare, Kecamatan Pereulak dengan 105 hektare.
Kecamatan Pereulak Timur dengan luas 15 hektare, Kecamatan Idi Rayeuk dengan luas 65 hektare, Kecamatan Ranto Peureulak dengan luas 43 hektare, Kecamatan Pereulak Barat dengan luas 399 hektare.
"Serta Kecamatan Banda Alam dengan 77 hektare dan Idi Tunong dengan luas 63 hektare. Kami terus memantau areal persawahan pascabanjir tersebut," kata Erwin Atlizar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022