Austria mengusir empat diplomat Rusia karena perilaku yang tidak sesuai dengan status diplomatik mereka, kata juru bicara menteri luar negerinya pada Kamis.
Pengusiran itu menyusul sekelompok negara Uni Eropa yang telah mengambil tindakan serupa minggu ini.
Berbeda dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, seperti Prancis, Italia dan Jerman, juru bicara Alexander Schallenberg tidak mengatakan langkah itu karena invasi Rusia ke Ukraina.
Tiga diplomat yang bekerja di kedutaan Rusia dan satu yang bekerja di Salzburg harus meninggalkan Austria pada Selasa, katanya.
"(Empat) orang itu telah bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan status diplomatik mereka," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan singkat tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Alasan seperti itu biasanya digunakan untuk aksi mata-mata. Swedia, Denmark, Yunani dan Romania juga termasuk di antara negara-negara Uni Eropa yang pekan ini mengumumkan pengusiran diplomat Rusia terkait perang di Ukraina.
Langkah terkoordinasi itu diambil tak lama setelah foto-foto yang tampak seperti mayat warga sipil yang berserakan di jalan-jalan kota Bucha di Ukraina menyebabkan kemarahan internasional.
Meskipun beberapa negara Uni Eropa telah mengusir puluhan diplomat Rusia, Austria menyatakan "persona non grata" hanya sebagian kecil dari para diplomat Rusia itu berdasarkan wilayahnya.
Austria menampung banyak diplomat Rusia karena Wina adalah tempat bagi Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) dan pusat dari badan-badan PBB seperti Badan Energi Atom Internasional dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan.
Oleh karena itu, negara-negara yang lebih besar termasuk Rusia memiliki tiga duta besar di Wina - satu untuk Austria dan masing-masing satu untuk organisasi PBB dan OSCE.
Kementerian Luar Negeri Austria mencatat ada 65 diplomat yang bekerja di kedutaan Rusia. Jumlah itu tidak termasuk lusinan orang lain yang bekerja di perwakilan untuk PBB di Wina dan untuk OSCE.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Pengusiran itu menyusul sekelompok negara Uni Eropa yang telah mengambil tindakan serupa minggu ini.
Berbeda dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, seperti Prancis, Italia dan Jerman, juru bicara Alexander Schallenberg tidak mengatakan langkah itu karena invasi Rusia ke Ukraina.
Tiga diplomat yang bekerja di kedutaan Rusia dan satu yang bekerja di Salzburg harus meninggalkan Austria pada Selasa, katanya.
"(Empat) orang itu telah bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan status diplomatik mereka," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan singkat tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Alasan seperti itu biasanya digunakan untuk aksi mata-mata. Swedia, Denmark, Yunani dan Romania juga termasuk di antara negara-negara Uni Eropa yang pekan ini mengumumkan pengusiran diplomat Rusia terkait perang di Ukraina.
Langkah terkoordinasi itu diambil tak lama setelah foto-foto yang tampak seperti mayat warga sipil yang berserakan di jalan-jalan kota Bucha di Ukraina menyebabkan kemarahan internasional.
Meskipun beberapa negara Uni Eropa telah mengusir puluhan diplomat Rusia, Austria menyatakan "persona non grata" hanya sebagian kecil dari para diplomat Rusia itu berdasarkan wilayahnya.
Austria menampung banyak diplomat Rusia karena Wina adalah tempat bagi Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) dan pusat dari badan-badan PBB seperti Badan Energi Atom Internasional dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan.
Oleh karena itu, negara-negara yang lebih besar termasuk Rusia memiliki tiga duta besar di Wina - satu untuk Austria dan masing-masing satu untuk organisasi PBB dan OSCE.
Kementerian Luar Negeri Austria mencatat ada 65 diplomat yang bekerja di kedutaan Rusia. Jumlah itu tidak termasuk lusinan orang lain yang bekerja di perwakilan untuk PBB di Wina dan untuk OSCE.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022