Meulaboh (ANTARA Aceh) - Sebanyak 55 unit sekolah satuan pendidikan di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengalami krisis buku perpustakaan karena semuanya telah rusak direndam banjir melanda kawasan itu.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Barat Muslim Raden di Meulaboh, Rabu mengatakan akibat banjir melanda kerugian material sarana pendidikan sekolah mencapai Rp1 miliar, pasalnya fasilitas sekolah banyak sudah tidak dapat digunakan.

"Kerusakan terparah disekolah mobilisasi seperti meja belajar, kursi, papan tulis, lemari, dokumen sekolah, kemudian alat-alat ITI, komputer, semua terendam termasuk juga buku-buku pustaka dan rapor siswa," kantanya.

Dia menjelaskan, sebanyak 55 unit sekolah mulai dari TK, SMP, SMA dan sederajat dalam 12 kecamatan mengalami permasalahan dalam proses belajar belajar pascabanjir karena sarana pendukung dalam kondisi rusak bahkan hancur.

Muslim Raden menjelaskan, proses belajar mengajar pasca banjir masih sedikit terganggu terutama masih ada sejumlah sekolah yang belum bisa didatangi karena akses jalan terputus. Apalagi terhitung sejak 7-12 Desember 2015 masih berlangsung ujian tengah semester, hampir semua sekolah mengadakan ujian ulangan.

Beruntung untuk ujian tengeh semester ini dilaksanakan oleh pihak sekolah sehingga untuk pembuatan soal ujian serta kelengkapan pakaian pelajar mengikuti ujian dapat diberikan dispensasi.

"Sampai hari ini semua sekolah sudah melaksanakan, pihak sekolah tidak memberatkan siswanya harus berseragam sekolah, karena sama-sama kita maklumi baru dilanda bencana banjir, beruntung masih bisa sekolah anak-anak kita," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, menyangkut kendala yang dihadapi pihak sekolah dalam mobiler siswa akan segera diupayakan penanganan, demikian halnya untuk akses jalan yang belum dapat dilalui dikordinasikan kepada lintas sektoral.

Sementara itu Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah menambahkan, secara darurat penanganan korban banjir sudah dilaksanakan, posisi saat ini adalah penanganan sementara pascabanjir semua kebutuhan urgen untuk melancarkan aktivitas masyarakat.

"Pascabanjir telah kita laksanakan penanganan semampu kita, Jembatan Ule Raket, penangana longsor Seunbok ke Tangkeh, Pasi Ara, Lancong menuju Kajeung Sungai Mas dan sampai ke Lhung Baroe, disana sedang ditangani sementara bukan permanen," sebutnya.

Selain itu kata dia pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian (Kementan) RI sudah menyampaikan membantu mengantikan benih padi petani yang rusak dalam sawah seluas sekitar 4.000 hektare yang tersebar.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015