Subulussalam (ANTARA Aceh) - Industri kreatif berbahan baku rotan di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, semakin menggeliat dengan menghasilkan beragam model hasil kerajinan tangan terbuat dari salah satu hasil hutan tersebut.

Iskandar pemilik mebel rotan di Subulussalam, Jumat mengatakan semua bahan baku dipasok dari daerah pedalaman di Kota Subulussalam, yakni Kecamatan Runding dan Kecamatan Sultan Daulat.

Dengan memanfaatkan bahan baku dari lokal juga memberikan nilai ekonomis bagi warga yang selama ini berprofesi mencari rotan di hutan.

Bahan tersebut dibawa ke Pusat Latikan Kerja (BLK) milik Dinas Sosial dan Tenaga Kerta yang berada di Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri.

Di lokasi itu, Iskandar dibantu sepuluh orang perajin terampil untuk mengolah rotan menjadi bahan siap pakai seperti meja, kursi, keranjang, tempat dan tudung nasi, profil untuk dinding dan plafon serta beragama jenis kerajinan lainnya yang terbuat dari rotan.

Hasil kerajinan itu dipasarkan di luar daerah seperti Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan Nagan Raya serta Kabupaten Aceh Barat, bahkan sampai ke Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Iskandar mengaku pernah menerima orderan kursi sebanyak 200 unit pada tahun 2014 untuk Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Modal Bangsa di Kabupaten Aceh Besar.

"Permintaan sebanyak 400 unit, sehingga dipasok dari Subulussalam 200 kursi dan dari Pidie 200 juga," ungkapnya.

Ia menjelaskan, Subulussalam tergabung dalam Asosiasi Mebel dan Kejarinan Rotan Aceh (AMKRA) bersama Pidie Jaya dan Banda Aceh, selaku yang memproduksi rotan terbesar di Aceh.

Ia berharap Pemerintah Kota Subulussalam dapat membantu memasarkan produksi rotan ke dinas, badan dan kantor  serta sekolah yang ada di daerah itu.

Jika semua instansi menggunakan prodak lokal, seperti kursi tamu yang terbuat dari rotan, maka pemasaran produksi yang selama ini masih berkurang bisa meningkat.

"Jika permintaan dari dinas dan kantor meningkat, kami siap mengikuti aturan seperti misalnya dipotong pajak, tidak masalah dan itu bisa menambah PAD," sambungnya.

Ia berharap pemerintah setempat melalui dinas terkait dapat menginstruksikan sekolah-sekolah supaya menggunakan rotan sebagai kursi belajar siswa, seperti yang dilakukan oleh SMA Modal Bangsa Aceh Besar.

Pewarta: Pewarta : Sudirman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016