Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh memberi target kepada cabang olahraga squash atau tenis dinding dapat meraih tiga medali emas pada PON XXI/2024 Aceh - Sumatera Utara.

"Kalau squash mempertandingkan 11 nomor, berarti ada 11 emas diperebutkan, kita beri target sqush Aceh meraih tiga emas," sebut Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak yang mewakili Ketua Umum, Muzakir Manaf ketika melepas atlet olahraga tenis dinding ini mengikuti Pelatda PON di Sumedang, Jawa Barat, di Banda Aceh, Selasa (31/5) malam.

Abu Razak merasa yakin squash bisa meraih target medali emas di PON XX/2024, melihat indikasi keseriusan mengurus organisasi dan pembinaan atlet.

Baca juga: Pembangunan arena PON di Aceh terkendala tanah

"Ini kedua kali saya melepas atlet squas Pelatda ke Sumedang. Ini menanda squash Aceh begitu serius mempersiapkan atlet," katanya.

Ia meminta atlet squash menjalani pemusatan latihan daerah (Pelatda) di Sumedang dengan serius, disiplin dan penuh semangat. "Junjung sportivitas dan raih prestasi," ujarnya.

Abu Razak menyebutkan, target KONI Aceh masuk 10 besar di PON XXI/2024. Untuk itulah, KONI Aceh mempersiapkan atlet melalui Pelatda yang sudah dimulai 2021 hingga sekarang, akan berlanjut 2023, 2024 sampai menjelang PON.

Baca juga: PB Squash, KONI Aceh, Sumut Pastikan Kesiapan PON XXI/2024

"Kalau saja setiap Cabor bisa satu meraih medali emas. Jadi ada 66 medali emas dari cabang olahraga yang dipertandingkan. Kita bisa mencapai peringkat 7 di PON Aceh - Sumut, sesuai targetkan masuk 10 besar," katanya.

Selain melepas secara simbolis empat atlet Pelatda, Abu Razak juga membuka rapat kerja squas Aceh.

Sentralisasi dan desentralisasi

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Squash Indonesia H. Husaini Jamil, SE MTr mengatakan, empat atlet menjalani Pelatda di Sumedang yaitu Nugraha Pratana, Frederick Luhur Wensley, Zahwa Alya Putri, Intam Vida Yasasi.

Baca juga: 117 atlet Aceh selesai jalankan tes fisik pada Pelatda PON XXI/2024

Sebutnya, keempat atlet tersebut terdiri dua atlet Pelatda sentralisasi yaitu Nugraha Pratana dan Frederick Luhur Wensley dengan pelatih Ermansyah, SPd MPd mendapat fasilitas akomodasi, konsumsi dan uang saku setiap bulan dari KONI Aceh.

Atlet desentralisasi yaitu Zahwa Alya Putri, Intam Vida Yasasi dengan pelatih M Arif Oktaviana, S.Pd hanya mendapat uang saku setiap bulan dari KONI Aceh.

Husaini menjelaskan, pelaksanaan program Pelatda ini dibiaya KONI Aceh sebagai persiapan menghadapi PON XXI/2024. 

"Kita mengambil lokasi Pelatda di Sumedang yang pusat latihan atlet nasional, karena itu atlet desentralisasi yang hanya mendapat uang saku setiap bulan dari KONI Aceh, untuk akomodasi dan konsumsi kita tanggung," katanya.

"Ini yang kedua kali kita kirim atlet menjalani Pelatda di Sumedang, setelah dua atlet pada 2021. Pelepasan hari hanya simbolis saja sedangkan atlet sudah berada di Sumedang," katanya.

Para atlet, sebutnya, akan diikutkan pada kejuaraan nasional (Kejurnas) atau event nasional yang akan dilaksanakan di Jawa Barat dan Jakarta, untuk melihat progres dari Pelatda yang dijalani.

Kecuali itu, squash Aceh juga akan melakukan sosialisasi ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Squash hampir setiap PON dipertandingkan, ke di Papua, di SEA Games juga dipertandingkan. Kita baru sekitar dua tahun terbentuk pengurus di Aceh, kita akan terus sosialisasikan olahraga ini dan pembinaan prestasi.

Pewarta: Release

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022