Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur menyatakan produksi ubi kayu atau singkong di kabupaten itu mencapai 2.894 ton pada 2021.
"Produksi ubi kayu di Kabupaten Aceh Timur mencapai 2.894 ton dari luas tanam 316 hektare, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur Masri di Aceh Timur, Jumat.
Masri mengatakan sentra produksi ubi kayu di Kabupaten Aceh Timur tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya Kecamatan Bireum Bayeun, Ranto Selamat, Sungai Raya, Pereulak Barat, Idi Rayeuk.
Kemudian, Kecamatan Peudawa, Banda Alam, Idi Tunong, Darul Ikhsan, Idi Timur, Darul Aman, Nurussalam, Darul Falah, Julok, Indra Makmur, Pante Bidari, Simpang Ulim, dan Kecamatan Madat.
"Komoditas ubi kayu dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional di Aceh Timur dan kabupaten sekitar serta juga dipasok hingga ke Provinsi Sumatera Utara," kata Masri.
Masri mengatakan pihaknya terus mendorong masyarakat menanam ubi kayu karena permintaan pasar relatif tinggi, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kami juga mendorong petani memperluas lahan penanaman singkong supaya produksi meningkat karena permintaan pasar cenderung meningkat," kata Masri.
Sementara itu, Bupati Aceh Timur Hasballah mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur dengan menanam tanaman produktif seperti ubi kayu sebagai sumber pendapatan.
"Lahan tidur atau lahan terlantar harus dimanfaatkan untuk menanam ubi kayu. Kenapa harus budidaya ubi kayu? Karena mudah merawat dan harga ubi kayu juga menjanjikan," kata Hasballah.
Hasballah mengatakan potensi tanaman ubi kayu juga sangat melimpah di Kabupaten Aceh Timur. Ada sejumlah perusahaan siap menampung ubi kayu masyarakat Aceh Timur.
"Tentunya itu peluang usaha yang harus ditangkap karena ada perusahaan yang siap menampung ubi kayu Aceh Timur. Kami mendorong masyarakat memanfaatkan peluang tersebut karena mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Hasballah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Produksi ubi kayu di Kabupaten Aceh Timur mencapai 2.894 ton dari luas tanam 316 hektare, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur Masri di Aceh Timur, Jumat.
Masri mengatakan sentra produksi ubi kayu di Kabupaten Aceh Timur tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya Kecamatan Bireum Bayeun, Ranto Selamat, Sungai Raya, Pereulak Barat, Idi Rayeuk.
Kemudian, Kecamatan Peudawa, Banda Alam, Idi Tunong, Darul Ikhsan, Idi Timur, Darul Aman, Nurussalam, Darul Falah, Julok, Indra Makmur, Pante Bidari, Simpang Ulim, dan Kecamatan Madat.
"Komoditas ubi kayu dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional di Aceh Timur dan kabupaten sekitar serta juga dipasok hingga ke Provinsi Sumatera Utara," kata Masri.
Masri mengatakan pihaknya terus mendorong masyarakat menanam ubi kayu karena permintaan pasar relatif tinggi, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kami juga mendorong petani memperluas lahan penanaman singkong supaya produksi meningkat karena permintaan pasar cenderung meningkat," kata Masri.
Sementara itu, Bupati Aceh Timur Hasballah mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur dengan menanam tanaman produktif seperti ubi kayu sebagai sumber pendapatan.
"Lahan tidur atau lahan terlantar harus dimanfaatkan untuk menanam ubi kayu. Kenapa harus budidaya ubi kayu? Karena mudah merawat dan harga ubi kayu juga menjanjikan," kata Hasballah.
Hasballah mengatakan potensi tanaman ubi kayu juga sangat melimpah di Kabupaten Aceh Timur. Ada sejumlah perusahaan siap menampung ubi kayu masyarakat Aceh Timur.
"Tentunya itu peluang usaha yang harus ditangkap karena ada perusahaan yang siap menampung ubi kayu Aceh Timur. Kami mendorong masyarakat memanfaatkan peluang tersebut karena mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Hasballah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022