Banda Aceh, 8/1 (Antara) - Sekolah dasar, SMP dan SMA di Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, kekurangan guru, sehingga murid dan siswa tidak bisa menerima pelajaran secara maksimal sesuai waktu yang ditentukan.
Arjudin, tokoh masyarakat Trumon yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu menyebutkan, sebenarnya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya cukup tinggi, namun terkendala sekolah-sekolah di daerahnya kekurangan guru.

Arjudin yang merupakan calon anggota legislatif DPRK Aceh Selatan itu menyebutkan, SDN Krueng Luas di Tromon Timur jumlah muridnya 280 orang, namun gurunya hanya dua orang, termasuk kepala sekolahnya ditambah guru honor tamatan SMA lima orang.

Selanjutnya, SMP Negeri 2 Tromon Timur jumlah siswanya 385 orang terbagi dalam 12 lokal, jumlah gurunya hanya delapan orang, demikian juga SMA Negeri Tromon Timur jumlah muridnya 300-an orang, sedangkan gurunya hanya 8 orang.

"Kalau jumlah gurunya terbatas, bagaimana mutu pendidikan di daerah ini bisa berkembang dan bagaimana bisa anak-anak didik untuk mendapat nilai bagus pada saat ujian nasional," kata Ketua PC Partai Demokrat Tromon Timur itu.

Ia menilai apabila pendistribusian guru ke daerah terpencil tidak merata, maka dikhawatirkan mutu pendidikan di daerah tersebut akan terus terpuruk.

Dikatakan, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama, sehingga banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya ke luar daerah atau dimasukkan ke pesantren.

Ia menyatakan, seharusnya Pemkab Aceh Selatan agar tidak meanaktirikan Kecamatan Truomon Timur, umumnya Tromon Raya, karena secara ekonomi, daerah tersebut sudah banyak menyumbangkan untuk kemajuan daerah.

Mata pencaharian masyarakat di Trimon Raya adalah petani perkebunan, seperti kelapa sawit, coklat, dan pinang, serta ada juga petani jagung.

Ia menyebutkan, masyarakat di Tromon Raya ini rata-rata minimal memiliki lahan kelapa sawit 1 hingga 2 hektare. Belum lagi tanaman komoditas lainnya.

"Jadi, daerah ini sudah banyak menyumbang untuk Kabupaten Aceh Selatan, tapi kenapa apa, Bupati Teuku Sama Indra kurang memperhatikan daerah kami, khususnya pendidikan," kata Arjudin. (Heru)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014