Harga jual daging segar ternak sapi dan kerbau di Aceh Barat hingga akhir Juni 2022 bertahan di angka Rp150 ribu per kilogram, setelah satu bulan terakhir permintaan daging segar oleh konsumen menurun akibat wabah penyakit kuku dan mulut (PMK).

Pada Mei 2022 lalu, harga jual daging sapi segar bertahan di angka Rp160 ribu per kilogram dan daging kerbau Rp170 ribu per kilogram.

“Dampak dari wabah PMK ini sangat terasa bagi kami pedagang, karena berdampak terhadap anjlok nya harga jual daging dan turunnya permintaan konsumen,” kata Malik Ridwan, seorang pedagang daging segar di Meulaboh, Kamis.

Ia menjelaskan, sebelum wabah PMK melanda Aceh termasuk ternak di Aceh Barat, setiap pedagang di daerah ini mampu menjual daging segar sapi berkisar antara 50 hingga 70 kilogram setiap harinya.

Namun sejak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) melanda, setiap pedagang hanya mampu menjual daging segar paling banyak 10 hingga 20 kilogram setiap harinya.

Malik Ridwan juga mengatakan, anjlok nya harga daging juga dipengaruhi akibat sepi nya permintaan konsumen, sehingga berdampak terhadap harga jual daging segar.

“Kami berharap kondisi wabah PMK ini segera teratasi, mengingat dalam waktu dekat akan tiba tradisi meugang menyambut Idul Adha 1443 Hijriyah,” kata Malik Ridwan mengharapkan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Danil Adrial di Meulaboh belum lama ini mengatakan, sejak wabah PMK melanda Aceh dan Aceh Barat, pihaknya sangat ketat melakukan pemeriksaan ternak yang akan disembelih.

Pengetatan pemeriksaan kesehatan hewan tersebut dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, dengan harapan tidak ada ternak yang terkena wabah yang disembelih untuk dijual ke masyarakat.

“Kalau ada penyakit yang terkena PMK memang tidak kita terbitkan surat kesehatannya, kita sangat selektif dengan persoalan ini,” kata Danil Adrial.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022