Meulaboh (ANTARA Aceh) - Warga Kabupaten Simeulue minta pihak terkait segera mengembalikan operasional kapal feri melalui Pelabuhan Labuhahaji, Kabupaten Aceh Selatan, sehingga mereka tidak terlalu jauh untuk ke daerah lain di daratan.

"Selama ini operasional rute kapal feri dari Simeulue dipindah ke pelabuhan di Kabupaten Aceh Singkil, sehingga jarah tempuh ke Kabupaten Aceh Barat dan Banda Aceh cukup jauh," kata Damansyah dan Bustami secara terpisah saat dihubungi dari Meulaboh, Sabtu.

Bustami menyatakan, warga di Pulau Simelue apabila berangkat ke daratan paling banyak tujuannya ke Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Banda Aceh.

Dikatakan, ketika pelabuhan feri di Labuhanhaji, maka mereka tidak terlalu jauh, tapi setelah pindah ke Aceh Singkil, maka jaraknya cukup jauh dan ongkosnya juga bertambah 200 persen.

"Meskipun ongkos kapal tidak naik, tapi ongkos angkutan darat tetap bertambah 200 persen, dan ini memberatkan warga," kata Damansyah.

Untuk itu, mereka berharap pihak terkait segera mengalihkan kembali operasional kapal feri di Pelabuhan Labuhanhaji.

Pihak ASDP terpaksa memindahkan operasional kapal feri dari Pelabuhan Labuhanhaji ke Kabupaten Aceh Singkil, sejak Minggu (13/3).

Sementara itu, tokoh masyarakat Labuhanhaji, Azmir SH yang juga mantan anggota DPRK Aceh Selatan  mengaku sangat prihatin dan sedih melihat kondisi pelabuhan Labuhanhaji sekarang ini, sudah sepi tanpa ada aktivitas apapun sehingga terkesan seperti sudah mati suri.

Puluhan truk pengangkut barang dan ratusan masyarakat yang sebelumnya telah mengantri di pelabuhan dimaksud, terpaksa harus berangkat kembali ke Aceh Singkil dan Aceh Barat agar dapat menyeberang ke Pulau Simeulue.

Keputusan pembekuan operasional kapal feri di Pelabuhan Labuhanhaji, tidak hanya mengganggu pelayanan terhadap masyarakat selaku pengguna jasa, tapi juga sangat merugikan Kabupaten Aceh Selatan.      
    
"Saya berharap kepada pihak terkait segera mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan ini. Jangan gara-gara adanya persoalan miskomunikasi antar instansi tertentu mengorbankan kepentingan rakyat dan daerah," kata Azmir.

Sementara itu, Kadishubkominfo Aceh Selatan Hamzah mengakui bahwa pihak PT ASDP telah menyetujui untuk mengaktifkan kembali operasional kapal feri di Pelabuhan Labuhanhaji, namun karena belum mendapat surat izin berlayar (surat laik layar) dari Syahbandar, sehingga PT ASDP belum berani mengambil sikap.

Kepala Syahbandar Tapaktuan, Selamat Riadi, belum berhasil dikonfirmasi menyangkut persoalan ini, karena saat didatangi ke kantornya yang bersangkutan sedang tidak berada ditempat demikian juga saat dihubungi ke hand phonenya, sedang tidak aktif.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016