Ribuan warga dari berbagai daerah di Provinsi Aceh memeriahkan prosesi adat seumeuelueng yang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun silam di Lamno, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya.
Prosesi seumeulueng dipusatkan di Asraka Diraja (istana Kerajaan Meureudom Daya, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Selasa. Prosesi dipimpin Pemangku Raja Daya XIII Saifullah
Prosesi adat seumeulueng dihadiri keturunan raja-raja di Aceh. Kegiatan adat tersebut juga dihadiri Bupati Aceh Jaya T Irfan TB serta unsur Forkompinda Kabupaten Aceh Jaya dan lainnya.
Prosesi seumeuleung atau menyulang merupakan adat penyambutan tamu agung. Prosesi adat tersebut tersebut sejak berlangsung sejak 1480 Masehi atau 542 tahun silam.
Prosesi adat tersebut diawali penyambutan tamu agung di Astaka Diraja. Puncaknya, dua dayang-dayang kerajaan menyuapkan makanan kepada tamu tersebut dan diakhiri makan bersama.
Bupati Aceh Jaya T Irfan TB mengatakan seumeuleung sudah berlangsung ratusan tahun silam. Prosesi adat tersebut digelar setiap 10 Dzulhijjah atau hari raya pertama Idul Adha.
"Kami berharap acara adat seumeuleung ini terus berlangsung. Kami juga berharap tidak ada silang pendapat dari keturunan para raja terkait prosesi adat seumeuleung," kata T Irfan TB.
Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mendukung pelestarian prosesi adat seumeuleung. Dukungan juga diberikan dalam bentuk membangun infrastruktur di sekitar pusat tempat acara adat tersebut.
"Dukungan diberikan sebagai upaya melestarikan adat istiadat di Kabupaten Aceh Jaya. Kami juga berharap Pemerintah Aceh maupun pemerintah pusat juga memberikan dukungan pelestarian prosesi adat seumeuleung," kata T Irfan TB.
Sementara itu, Wali Nanggroe Malek Mahmud diwakili Anggota Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe Sulaiman Abda mengatakan prosesi adat seumeuleung merupakan jejak sejarah masa lalu.
"Prosesi adat seumeulueng dilaksanakan untuk menjaga semangat endatu dalam membangun Aceh dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat," kata Sulaiman Abda.
Menurut Sulaiman Abda yang juga Wakil Ketua DPR Aceh periode 2014-2019, kalau bukan masyarakat Aceh yang menjaga adat istiadat, siapa lagi yang menjaga dan melestarikannya.
"Oleh karena itu, kami mengajak semua elemen masyarakat terus melestarikan adat istiadat Aceh di antaranya seumeuleung yang dilaksanakan sejak ratusan tahun silam," kata Sulaiman Abda.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Prosesi seumeulueng dipusatkan di Asraka Diraja (istana Kerajaan Meureudom Daya, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Selasa. Prosesi dipimpin Pemangku Raja Daya XIII Saifullah
Prosesi adat seumeulueng dihadiri keturunan raja-raja di Aceh. Kegiatan adat tersebut juga dihadiri Bupati Aceh Jaya T Irfan TB serta unsur Forkompinda Kabupaten Aceh Jaya dan lainnya.
Prosesi seumeuleung atau menyulang merupakan adat penyambutan tamu agung. Prosesi adat tersebut tersebut sejak berlangsung sejak 1480 Masehi atau 542 tahun silam.
Prosesi adat tersebut diawali penyambutan tamu agung di Astaka Diraja. Puncaknya, dua dayang-dayang kerajaan menyuapkan makanan kepada tamu tersebut dan diakhiri makan bersama.
Bupati Aceh Jaya T Irfan TB mengatakan seumeuleung sudah berlangsung ratusan tahun silam. Prosesi adat tersebut digelar setiap 10 Dzulhijjah atau hari raya pertama Idul Adha.
"Kami berharap acara adat seumeuleung ini terus berlangsung. Kami juga berharap tidak ada silang pendapat dari keturunan para raja terkait prosesi adat seumeuleung," kata T Irfan TB.
Bupati mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mendukung pelestarian prosesi adat seumeuleung. Dukungan juga diberikan dalam bentuk membangun infrastruktur di sekitar pusat tempat acara adat tersebut.
"Dukungan diberikan sebagai upaya melestarikan adat istiadat di Kabupaten Aceh Jaya. Kami juga berharap Pemerintah Aceh maupun pemerintah pusat juga memberikan dukungan pelestarian prosesi adat seumeuleung," kata T Irfan TB.
Sementara itu, Wali Nanggroe Malek Mahmud diwakili Anggota Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe Sulaiman Abda mengatakan prosesi adat seumeuleung merupakan jejak sejarah masa lalu.
"Prosesi adat seumeulueng dilaksanakan untuk menjaga semangat endatu dalam membangun Aceh dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat," kata Sulaiman Abda.
Menurut Sulaiman Abda yang juga Wakil Ketua DPR Aceh periode 2014-2019, kalau bukan masyarakat Aceh yang menjaga adat istiadat, siapa lagi yang menjaga dan melestarikannya.
"Oleh karena itu, kami mengajak semua elemen masyarakat terus melestarikan adat istiadat Aceh di antaranya seumeuleung yang dilaksanakan sejak ratusan tahun silam," kata Sulaiman Abda.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022