Subulussalam (ANTARA Aceh) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun 2016 di Kota Subulussalam baru bisa diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Simpang Kiri karena sudah memiliki fasilitas komputer secara memadai.
"UNBK hanya SMK Simpang Kiri karena mereka memiliki komputer, sementara sekolah lainya ujian tulis biasa," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kota Subulussalam, Darusmi didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, Cut Dewi di Subulussalam, Senin.
Cut Dewi menjelaskan terdapat 21 sekolah tingkat SMA sederajat baik negeri maupun swasta yang akan mengikuti UN, namun yang sudah dipastikan bisa menerapkan sistem UNBK hanya SMK Simpang Kiri yang
sudah memiliki fasilitas pendukung berupa komputer. Sedangkan untuk sekolah-sekolah lainya melaksanakan ujian tulis.
"Sebenarnya kita ingin semua sekolah bisa UNBK, namun karena komputer tidak cukup, terpaksa ujian tulis biasa," ucapnya.
Ia mengatakan idealnya satu sekolah baru bisa menggelar UNBK harus memiliki beberapa unit komputer atau
separuh dari jumlah siswa yang mengikuti ujian. Misalnya, jika 100 siswa, maka komputer yang tersedia minimal 50 unit, sehingga sistem UNBK bisa dilakukan dua shift.
Cut Dewi mengatakan Disdikbupora Kota Subulussalam akan menggelar sosialisasi UNBK dengan pengundang para kepala sekolah, menjelang pelaksanaan UN yang berlangsung 4-6 April untuk jenjang pendidikan SMA sederajat.
Di Subulussalam, kata Cut Dewi, terdapat 2.287 siswa yang akan mengikuti UN, dan 193 siswa diantaranya mengikuti UNBK, mereka berasal dari SMK Simpang Kiri.
"Sistem UNBK 2016 ini tergantung kesiapan daerah dalam melaksanakannya, jika komputer tersedia bisa dilakukan UNBK, namun jika tidak, ujian tulis seperti biasa saja," ungkapnya.
Ia mengatakan sistem UNBK sekarang lebih baik dibandingkan sebelumnya, meski semua soal ujian dikirim dari pusat, namun kelulusan siswa ditentukan masing-masing yaitu dinas pendidikan setempat.
"Kalaupun nanti hasilnya nila UN rendah, siswa yang bersangkutan bisa langsung mendaftar masuk perguruan tinggi. Nilai rendah tidak menghambat seseorang untuk kuliah, karena pada bulan Oktober mendatang bisa kembali mengikuti ujian perubahan," paparnya.
Ia mengungkapkan dengan sistem UNBK sekarang, peluang bocornya soal ujian hampir dipastikan tidak akan terjadi. Karena siswa diberi kesempatan mengikuti ujian perubahan jika ada nilai yang rendah.
"Untuk apa membocorkan soal, jika rendah nilai kan bisa ikut ujian perubahan lagi, kelulusan sekarang ditentukan daerah," tambahnya.
Pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTsN dilaksanakan pada bulan Mei mendatang, yang diikuti sebanyak 3.134 siswa. Sementara jumlah siswa SD yang mengikuti ujian tahun ini berjumlah 2029 orang.
"UNBK hanya SMK Simpang Kiri karena mereka memiliki komputer, sementara sekolah lainya ujian tulis biasa," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kota Subulussalam, Darusmi didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, Cut Dewi di Subulussalam, Senin.
Cut Dewi menjelaskan terdapat 21 sekolah tingkat SMA sederajat baik negeri maupun swasta yang akan mengikuti UN, namun yang sudah dipastikan bisa menerapkan sistem UNBK hanya SMK Simpang Kiri yang
sudah memiliki fasilitas pendukung berupa komputer. Sedangkan untuk sekolah-sekolah lainya melaksanakan ujian tulis.
"Sebenarnya kita ingin semua sekolah bisa UNBK, namun karena komputer tidak cukup, terpaksa ujian tulis biasa," ucapnya.
Ia mengatakan idealnya satu sekolah baru bisa menggelar UNBK harus memiliki beberapa unit komputer atau
separuh dari jumlah siswa yang mengikuti ujian. Misalnya, jika 100 siswa, maka komputer yang tersedia minimal 50 unit, sehingga sistem UNBK bisa dilakukan dua shift.
Cut Dewi mengatakan Disdikbupora Kota Subulussalam akan menggelar sosialisasi UNBK dengan pengundang para kepala sekolah, menjelang pelaksanaan UN yang berlangsung 4-6 April untuk jenjang pendidikan SMA sederajat.
Di Subulussalam, kata Cut Dewi, terdapat 2.287 siswa yang akan mengikuti UN, dan 193 siswa diantaranya mengikuti UNBK, mereka berasal dari SMK Simpang Kiri.
"Sistem UNBK 2016 ini tergantung kesiapan daerah dalam melaksanakannya, jika komputer tersedia bisa dilakukan UNBK, namun jika tidak, ujian tulis seperti biasa saja," ungkapnya.
Ia mengatakan sistem UNBK sekarang lebih baik dibandingkan sebelumnya, meski semua soal ujian dikirim dari pusat, namun kelulusan siswa ditentukan masing-masing yaitu dinas pendidikan setempat.
"Kalaupun nanti hasilnya nila UN rendah, siswa yang bersangkutan bisa langsung mendaftar masuk perguruan tinggi. Nilai rendah tidak menghambat seseorang untuk kuliah, karena pada bulan Oktober mendatang bisa kembali mengikuti ujian perubahan," paparnya.
Ia mengungkapkan dengan sistem UNBK sekarang, peluang bocornya soal ujian hampir dipastikan tidak akan terjadi. Karena siswa diberi kesempatan mengikuti ujian perubahan jika ada nilai yang rendah.
"Untuk apa membocorkan soal, jika rendah nilai kan bisa ikut ujian perubahan lagi, kelulusan sekarang ditentukan daerah," tambahnya.
Pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTsN dilaksanakan pada bulan Mei mendatang, yang diikuti sebanyak 3.134 siswa. Sementara jumlah siswa SD yang mengikuti ujian tahun ini berjumlah 2029 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016