Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Malaka melakukan inspeksi jalur pipa atau pemeliharaan pada alur siwah trunkline Blok A di Aceh Timur guna meningkatkan kehandalan fasilitas operasi.
"Inspeksi jalur pipa (intelligent pigging) itu merupakan salah satu bagian dari perawatan instalasi," kata Kepala Divisi Perawatan Fasilitas dan Pengendalian Proyek BPMA Agus Rusli, di Banda Aceh, Minggu.
Agus menyampaikan, tidak hanya melakukan intelligent pigging, peluang untuk partial shutdown juga dimanfaatkan Medco E&P Malaka untuk melakukan perawatan pada beberapa fasilitas produksi unit Boiler di Alur Siwah (AS) Central Processing Plant (CPP) sehingga dapat lebih menjamin kehandalan gas processing.
Baca juga: Ini capaian TKDN hulu migas Aceh semester I 2022
Agus menyebutkan, dengan terealisasinya kegiatan intelligent pigging tersebut maka Medco E&P Malaka dapat memperoleh baseline data yang menjadi bagian dalam menentukan strategi pemeliharaan lanjutan Alur Siwah Trunkline.
Selain itu, komposisi gas Alur Siwah yang mengandung H2S tinggi (1,2 persen atau 12000 ppm) juga menjadi concern utama untuk terus memonitor kondisi dalam trunkline yang berupa cladded dengan badan pipa utama.
Baca juga: Disdik Aceh -BPMA teken MoU pendidikan industri migas untuk sekolah vokasi
“Sehingga nantinya dapat menghindari terjadinya potensi kehilangan produksi yang tidak diharapkan dan dapat melindungi masyarakat sekitar dari dampak negatif potensi kebocoran gas dari pipa penyalur utama tersebut,” ujarnya.
Alur Siwah Trunkline merupakan instalasi pipa alir gas bawah tanah berdiameter 12 inchi sepanjang 7,2 KM yang mengalirkan gas dari sumur Alur Siwah menuju processing facility di Alur Siwah (AS) Central Processing Plant (CPP).
Baca juga: Cadangan gas di wilayah kerja BPMA capai 210 BSCF dan minyak 10 MMSTB
Trunkline ini salah satu equipment utama yang menjadi perhatian untuk dijaga ketersediaannya karena saat ini produksi dan sales gas Blok A ditopang oleh Cluster Alur Siwah.
Sebelumnya, Medco E&P Malaka telah melakukan sosialisasi dan koordinasi kegiatan partial shutdown dan intelligent pigging ke masyarakat.
Selanjutnya turut dilakukan monitoring konsentrasi gas hasil flaring pada titik titik yang diperlukan pada 20 -25 Juli 2022.
Kemudian pada tanggal 25 Juli 2022, tahapan awal pembersihan pipa dilakukan guna memastikan trunkline bebas hambatan serta turut dilakukan persiapan shutdown unit pemrosesan sulfur.
Agus menjelaskan, tahapan lain yang dilakukan juga function test terhadap peralatan intelligent pigging untuk memastikan peralatan tersebut dapat bekerja dengan normal. Hingga pada 28 Juli 2022, intelligent pigging diluncurkan dengan sukses tanpa kendala.
“Kegiatan pemeliharaan ini dilaksanakan guna memastikan perawatan instalasi berjalan baik guna memastikan fasilitas produksi yang handal sehingga gangguan operasi kedepan dapat diminimalisir. Tentunya jika operasi berjalan lancar maka penerimaan negara menjadi optimal,” demikian Agus.
Untuk diketahui, Blok A yang saat ini dioperasikan oleh Medco E&P Malaka memproduksikan gas dan kondensat dari beberapa cluster sumur yaitu Cluster Julu Rayeu, Cluster Alur Siwah, dan Cluster Alur Rambong.
Alur Siwah dan Alur Rambong memproduksikan gas dan kondensat untuk diproses lebih lanjut di Alur Siwah (AS) Central Processing Plant (CPP) untuk kemudian dijual ke konsumen.
Sementara, Julu Rayeu merupakan sumur gas yang menjadi sumber fuel gas untuk mengoperasikan unit Gas Engine Generator sebagai sumber pembangkit listrik di AS CPP Blok A untuk menjalankan processing facility.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Inspeksi jalur pipa (intelligent pigging) itu merupakan salah satu bagian dari perawatan instalasi," kata Kepala Divisi Perawatan Fasilitas dan Pengendalian Proyek BPMA Agus Rusli, di Banda Aceh, Minggu.
Agus menyampaikan, tidak hanya melakukan intelligent pigging, peluang untuk partial shutdown juga dimanfaatkan Medco E&P Malaka untuk melakukan perawatan pada beberapa fasilitas produksi unit Boiler di Alur Siwah (AS) Central Processing Plant (CPP) sehingga dapat lebih menjamin kehandalan gas processing.
Baca juga: Ini capaian TKDN hulu migas Aceh semester I 2022
Agus menyebutkan, dengan terealisasinya kegiatan intelligent pigging tersebut maka Medco E&P Malaka dapat memperoleh baseline data yang menjadi bagian dalam menentukan strategi pemeliharaan lanjutan Alur Siwah Trunkline.
Selain itu, komposisi gas Alur Siwah yang mengandung H2S tinggi (1,2 persen atau 12000 ppm) juga menjadi concern utama untuk terus memonitor kondisi dalam trunkline yang berupa cladded dengan badan pipa utama.
Baca juga: Disdik Aceh -BPMA teken MoU pendidikan industri migas untuk sekolah vokasi
“Sehingga nantinya dapat menghindari terjadinya potensi kehilangan produksi yang tidak diharapkan dan dapat melindungi masyarakat sekitar dari dampak negatif potensi kebocoran gas dari pipa penyalur utama tersebut,” ujarnya.
Alur Siwah Trunkline merupakan instalasi pipa alir gas bawah tanah berdiameter 12 inchi sepanjang 7,2 KM yang mengalirkan gas dari sumur Alur Siwah menuju processing facility di Alur Siwah (AS) Central Processing Plant (CPP).
Baca juga: Cadangan gas di wilayah kerja BPMA capai 210 BSCF dan minyak 10 MMSTB
Trunkline ini salah satu equipment utama yang menjadi perhatian untuk dijaga ketersediaannya karena saat ini produksi dan sales gas Blok A ditopang oleh Cluster Alur Siwah.
Sebelumnya, Medco E&P Malaka telah melakukan sosialisasi dan koordinasi kegiatan partial shutdown dan intelligent pigging ke masyarakat.
Selanjutnya turut dilakukan monitoring konsentrasi gas hasil flaring pada titik titik yang diperlukan pada 20 -25 Juli 2022.
Kemudian pada tanggal 25 Juli 2022, tahapan awal pembersihan pipa dilakukan guna memastikan trunkline bebas hambatan serta turut dilakukan persiapan shutdown unit pemrosesan sulfur.
Agus menjelaskan, tahapan lain yang dilakukan juga function test terhadap peralatan intelligent pigging untuk memastikan peralatan tersebut dapat bekerja dengan normal. Hingga pada 28 Juli 2022, intelligent pigging diluncurkan dengan sukses tanpa kendala.
“Kegiatan pemeliharaan ini dilaksanakan guna memastikan perawatan instalasi berjalan baik guna memastikan fasilitas produksi yang handal sehingga gangguan operasi kedepan dapat diminimalisir. Tentunya jika operasi berjalan lancar maka penerimaan negara menjadi optimal,” demikian Agus.
Untuk diketahui, Blok A yang saat ini dioperasikan oleh Medco E&P Malaka memproduksikan gas dan kondensat dari beberapa cluster sumur yaitu Cluster Julu Rayeu, Cluster Alur Siwah, dan Cluster Alur Rambong.
Alur Siwah dan Alur Rambong memproduksikan gas dan kondensat untuk diproses lebih lanjut di Alur Siwah (AS) Central Processing Plant (CPP) untuk kemudian dijual ke konsumen.
Sementara, Julu Rayeu merupakan sumur gas yang menjadi sumber fuel gas untuk mengoperasikan unit Gas Engine Generator sebagai sumber pembangkit listrik di AS CPP Blok A untuk menjalankan processing facility.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022