Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk terus merawat perdamaian Aceh yang sudah berjalan selama 17 tahun ini. 

"Bahwa pada dasarnya sangat penting bagi kita untuk merawat perdamaian Aceh yang hakiki," kata Safaruddin, di Banda Aceh, Minggu.

Penandatanganan nota kesepahaman atau perjanjian damai antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terjadi 15 Agustus 2005 silam di Kota Helsinki, Finlandia.

Baca juga: Guru Besar: Perdamaian Aceh harus jadi momen memperbaiki

Momen bersejarah tersebut kemudian dikenal dengan Memorandum Of Understanding (MoU) Helsinki. Hasil dari perdamaian itu kemudian dijabarkan melalui UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA). 

Safaruddin menyampaikan, generasi muda di tanah rencong harus benar-benar memahami bagaimana kondisi Aceh. Bahwa masih banyak tantangan kedepan yang harus diperjuangkan bersama. 

Aceh hari ini masih berada dalam status daerah termiskin di Sumatera, masyarakat Aceh belum merasakan kesejahteraan sejak perdamaian Aceh 2005 silam. Maka ini menjadi tugas bersama mewujudkannya.

Baca juga: KontraS gelar silaturahmi kebangsaan perdamaian korban konflik di Bener Meriah

Politikus Gerindra itu menuturkan, peningkatan ekonomi, sosial dan lainnya yang tertuang dalam perjanjian damai Aceh masih harus secara terus menerus diperjuangkan segenap masyarakat bersama pemerintahan di Aceh. 

Perjuangan itu, kata Safaruddin, melalui jalan politik bagaimana kemudian hak-hak Aceh yang tertuang dalam UUPA dapat diimplementasikan secara menyeluruh, termasuk upaya perpanjangan dana otonomi khusus (otsus) Aceh yang bakal berakhir 2027 mendatang.

Baca juga: Tim MoU Helsinki Aceh temui Uni Eropa soal implementasi perdamaian

"Perjuangan melalui politik untuk kepentingan Aceh harus terus digelorakan," ujar putra asli Abdya itu.

Safaruddin juga berpesan, hari perdamaian Aceh yang ke 17 tahun ini harus menjadi motivasi dan semangat bersama antara pemerintah dan rakyat Aceh untuk berjuang meraih kemandirian.

"Semangat perdamaian Aceh ini harus membuat kita menjadi daerah yang mandiri dengan segala kekayaan dan hasil alam yang dimiliki Aceh," demikian Safaruddin. 


 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022