Nagan Raya (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh menyatakan sejumlah sentra produksi tanaman padi di daerah ini mengalami penurunan hasil karena mengunakan bibit campuran subsidi dengan bibit tidak layak.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Nagan Raya Ali Basyah, di Nagan Raya, Jumat, membenarkan sejumlah sentra produksi mulai dilakukan pendataan, menyusul banyak laporan masuk pada pihaknya terkait kondisi pertanian daerah itu tahun ini kurang maksimal.

"Boleh dibilang hanya produksi pertanian yang turun, bukan gagal panen, karena masih ada sebagian kawasan memang padinya belum dipanen. Mereka yang sudah panen ada sebagian mengaku hasil produksinya turun," ujarnya lagi.

Namun Ali Basyah belum dapat menguraikan secara terperinci perbandingan terhadap kalkulasi penurunan produksi pertanian musim gadu dengan musim rendengan sebelumnya, mengingat kondisi itu berupa laporan masyarakat secara umum.

Dia menyampaikan, laporan yang sudah masuk dari beberapa kecamatan sentra produksi, seperti Kecamatan Suka Makmue, Seunagan, Kuala, dan sebagian kecamatan lain yang sudah siap panen.

Prakiraan menyeluruh penurunan produktivitas tanaman sederhana itu hanya puluhan hektare, dengan pencapaian lebih kecil dari target produksi diharapkan pemerintah yakni 5,5 ton/hektare.

"Setelah panen keseluruhan barulah kami dapat melihat berapa sebenarnya penurunan produksi petani. Kami sudah turun mencari tahu soal adanya pencampuran bibit padi bersubsidi itu dan sudah ada pengakuan dari kepala desa serta tim penyuluh," katanya pula.

Lebih lanjut Ali Basyah menjelaskan, Kabupaten Nagan Raya memiliki target luas tanam cukup besar yang disesuaikan dengan ketersediaan sarana pendukung irigasi, dan seluruh kawasan sentra pertanian dianjurkan melakukan tanam serentak untuk mencegah terjadi gagal panen.

Selain karena faktor penggunaan bibit yang bercampur, rendahnya produktivitas petani itu dikhawatirkan akibat tidak dilakukan tanam serentak, mengingat tanam serentak merupakan solusi untuk mencegah serangan hama menggerogoti padi.

Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini adalah panen padi awal tahun 2016 di Nagan Raya terjadi tidak serentak, sebagian areal persawahan sudah selesai panen dan sebagian lainnya masih menanti padi menguning.

"Tanam serentak sangat mempengaruhi produktivitas pertanian, padahal sudah kami galakkan itu. Kami akan turun kembali menyosialisasikannya sehingga petani terdorong melakukan tanam serentak ke depannya secara lebih baik," katanya pula.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016