Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat melakukan pengerukan muara sungai di kawasan Desa Ujung Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, sebagai upaya mengatasi genangan banjir di pemukiman warga.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat DR Mukhtaruddin di Meulaboh, Sabtu mengatakan pengerukan muara sungai yang dilakukan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi genangan banjir akibat guyuran hujan lebat yang melanda Aceh Barat sejak sepekan terakhir.
“Alhamdulillah, dengan adanya pengerukan muara sungai ini, sejauh ini genangan banjir di pusat perkotaan dapat dihindari,” kata Muktharuddin.
Ia menjelaskan pengerukan muara sungai oleh BPBD bertujuan untuk mencegah meluasnya banjir luapan di pemukiman masyarakat termasuk di jalan raya, serta di sejumlah sarana publik lainnya di daerah tersebut.
Mukhtaruddin menambahkan dengan adanya pengerukan muara sungai, aliran air yang selama ini menggenang pemukiman warga diharapkan akan tidak lagi terjadi khususnya di musim penghujan saat ini.
BPBD Aceh Barat juga memastikan hingga saat ini tidak ada masyarakat Aceh Barat yang mengungsi.
Ada pun masyarakat yang terdampak banjir luapan tersebut tersebar di Kecamatan Woyla Barat meliputi Gampong (Desa) Alue Leuhob sebanyak 81 KK atau 183 jiwa, Gampong Blang Luah sebanyak 153 KK atau 510 jiwa, Gampong Napai sebanyak 189 KK atau 985 jiwa, Gampong Blang Cot Rubek sebanyak 52 KK atau 197 jiwa, sedang di Gampong Alue Kumuneng dan Blang Kaju sejauh ini masih dilakukan pendataan.
Di Kecamatan Mereubo banjir juga menyebabkan 25 kepala keluarga (KK) atau 1.070 jiwa di Desa Pasi Masjid juga ikut terdampak, dan di Gampong Aceh Tunong, kecamatan setempat masih dilakukan pendataan.
“Sedangkan di tiga kecamatan lainnya seperti Kecamatan Johan Pahlawan, Arongan Lambalek, dan Kaway XVI, masih turut dilakukan pendataan oleh petugas BPBD,” kata Mukhtaruddin menambahkan.
Hingga Sabtu siang, pihaknya juga masih terus melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi yang selama ini rawan terjadinya bencana alam banjir, guna melakukan penanganan yang dibutuhkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat DR Mukhtaruddin di Meulaboh, Sabtu mengatakan pengerukan muara sungai yang dilakukan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi genangan banjir akibat guyuran hujan lebat yang melanda Aceh Barat sejak sepekan terakhir.
“Alhamdulillah, dengan adanya pengerukan muara sungai ini, sejauh ini genangan banjir di pusat perkotaan dapat dihindari,” kata Muktharuddin.
Ia menjelaskan pengerukan muara sungai oleh BPBD bertujuan untuk mencegah meluasnya banjir luapan di pemukiman masyarakat termasuk di jalan raya, serta di sejumlah sarana publik lainnya di daerah tersebut.
Mukhtaruddin menambahkan dengan adanya pengerukan muara sungai, aliran air yang selama ini menggenang pemukiman warga diharapkan akan tidak lagi terjadi khususnya di musim penghujan saat ini.
BPBD Aceh Barat juga memastikan hingga saat ini tidak ada masyarakat Aceh Barat yang mengungsi.
Ada pun masyarakat yang terdampak banjir luapan tersebut tersebar di Kecamatan Woyla Barat meliputi Gampong (Desa) Alue Leuhob sebanyak 81 KK atau 183 jiwa, Gampong Blang Luah sebanyak 153 KK atau 510 jiwa, Gampong Napai sebanyak 189 KK atau 985 jiwa, Gampong Blang Cot Rubek sebanyak 52 KK atau 197 jiwa, sedang di Gampong Alue Kumuneng dan Blang Kaju sejauh ini masih dilakukan pendataan.
Di Kecamatan Mereubo banjir juga menyebabkan 25 kepala keluarga (KK) atau 1.070 jiwa di Desa Pasi Masjid juga ikut terdampak, dan di Gampong Aceh Tunong, kecamatan setempat masih dilakukan pendataan.
“Sedangkan di tiga kecamatan lainnya seperti Kecamatan Johan Pahlawan, Arongan Lambalek, dan Kaway XVI, masih turut dilakukan pendataan oleh petugas BPBD,” kata Mukhtaruddin menambahkan.
Hingga Sabtu siang, pihaknya juga masih terus melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi yang selama ini rawan terjadinya bencana alam banjir, guna melakukan penanganan yang dibutuhkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022