Meulaboh (ANTARA Aceh) - Kelompok Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dilatih membuat berbagai jenis souvenir dari bahan daur ulang eceng gondok dalam upaya memperbaiki taraf perekonomian masyarakat.

Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Barat, Cut Titi Herawati Rahmah di Meulaboh, Minggu mengatakan, pemerintah mendatangkan instruktur pengusaha dari pulau Jawa untuk memperbaiki model produk daerah.

"Selama ini produk souvenir dari eceng gondok ini sebenarnya sudah ada, tapi kualitasnya itu kurang bagus sehingga susah dipasarkan. Jadi pemerintah mendatangkan instruktur yang benar-benar paham betul kondisi pasar dan kualitas produk eceng gondok ini," jelasnya.

Acara yang dibuka oleh Ketua PKK Aceh Barat Hj Herliyani Alaidinsyah di Desa Cot Pluk, Kecamatan Sama Tiga tersebut diikuti oleh kaum perempuan yang selama ini sudah bergelut dalam industri kerjinan tangan bahan-bahan seperti itu.

Cut Titi menjelaskan, selain untuk peningkatkan ekonomi masyarakat, kegiatan tersebut juga sebagai salah satu upaya menargetkan munculnya produk-produk lokal dengan standar mutu dan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

Adapun jenis bahan baku yang digunakan kaum perempuan IKM Aceh Barat ini adalah pandan duri, bahan baku itu selama ini hanya mampu dibuat tikar anyaman, yang kemudian dikembangkan menjadi produk souvenir seperti dompet, tas, tempat tisu, tempat pulpen, sarung kelengkapan dan sebagainya.

"Ibuk Kornelia inikan memang seorang pengusaha bahan souvenir di pulau Jawa, kita bukan meminta pasar dari dia. Kita punya terget kualitas dan model produk daerah sesuai permintaan pasar," jelasnya.

Lebih lanjut Cut Titi menjelaskan, selama ini berbagai produk kerajinan IKM daerah itu telah merambah pasar, walaupun dengan jumlah terbatas dan kualitas yang belum memiliki inovasi produk yang sesuai permintaan pasar lebih luas.

Beberapa hal yang menjadi kendala selama ini adalah, masyarakat yang bergelut dari industri pengolahan dour ulang eceng gondok masih takut bersaing, atau lebih tepatnya tidak berani memasarkan produk ke daerah luar karena kualitas.

Kata Cut Titi, kerajinan seperti itu sudah sering dimunculkan pada ivent daerah seperti pameran produk, pelaku industri sudah berani menampilkan berbagai hasil kerajinan mereka namun tetap saja nilainya belum begitu berpihak.

"Instruktur kita tadi juga berharap IKM ini tumbuh dengan adanya pelatihan itu terus berkembang, mungkin hari ini dia latih 10 orang, nanti akan ada perkembangan lebih banyak kelompok lain" sebutnya.

Cut Titi menjelaskan, ketua PKK Aceh Barat sendiri menaruh harapan besar kepada semua pelaku IKM ini untuk terus berkarya menghasilkan produk-produk dengan inovasi baru, sehingga dengan demikian akan dapat meningkatkan penghasilan.

Pemerintah akan terus berupaya menciptakan kelompok IKM dan membina IKM yang sudah ada dengan berbagai upaya agar yang dihasilkan lebih baik, dengan demikian pasar itu akan datang sendiri mencari produk kerajinan daerah apabila sudah memiliki kualitas lebih bagus.

"Ibuk bupati sebagai Ketua PKK juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta yang dilatih selama tujuh hari ini. Komitmennya akan terus melanjutkan kerajinan itu karena kita terlalu banyak sumber daya bisa dimanfaatkan," katanya menambahkan.

Pewarta: Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016