Subulussalam (ANTARA Aceh) - Gubernur Aceh Zaini Abdullah berharap Himpunan Masyarakat Singkil dan Subulussalam (HMSS) dapat mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal jangan sampai tergerus akibat kemajuan teknologi dan perkembangan zaman.

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh di sela-sela membuka Seminar HMSS dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh dan SDM Asmauddin di Subulussalam, Sabtu.

"Masyarakat Singkil dan Subulussalam harus tetap semangat menghadapi tantangan global, dengan mengaktifkan kembali dan mempertahankan nilai kearifan lokal," kata gubernur.

Di zaman modern ini, kata Zaini Abdullah perkembangan teknologi berlangsung di segala sektor, termasuk menyangkut penyebaran informasi di bidang budaya.

Akibat kemajuan ini masyarakat dengan bebas mengakses perkembangan budaya, baik itu yang berasal dari dalam maupun budaya luar.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Aceh dalam mempertahankan nilai-nilai budaya lokal.

"Jangan sampai masyarakat terpengaruh dengan budaya luar yang banyak menawarkan kebebasan," ucapnya.

Gubernur mengajak para pemuda Aceh, termasuk Singkil dan Subulussalam supaya lebih mencintai budaya lokal. Jangan ada kesan menggemari budaya lokal disebut anak kampungan. Kita harus bangga dengan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Aceh.

"Anak-anak muda sekarang ini lebih suka music rock, disko dari pada lagu daerah. Padahal lagu daerah ini harus kita tonjolkan sebagai identitas dan kebanggaan kita," ajak Zaini.

Ia mengatakan perlu menyadarkan bagi masyarakat untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal, sehingga nilai-nilai kearifan lokal ini tetap eksis selamanya dan tidak hilang ditelan zaman.

Menurut gubernur ada beberapa aksi harus dilakukan untuk melestarikan budaya, pertama terlibat aktif mempelajari nilai-nilai kearifan lokal, kedua menampilkan seni budaya ke kepada publik.

Ketiga mengawal budaya lokal supaya tetap menjadi tuah rumah di negeri sendiri dan yang terakhir menjadikan budaya sebagai kurikulum di semua jenjang pendidikan baik formal dan non formal.

Dalam kesempatan itu, gubernur mengapresiasi kegiatan seminar yang dilakukan HMSS ini sebagai wujud kecintaan masyarakat untuk melestarikan budaya lokal, yang merupakan identitas sebagai anak bangsa .

Apalagi kedua daerah ini memiliki banyak kesamaan budaya karena sebelumnya satu kabupaten.

Melalui seminar ini diharapkan melahirkan rekomendasi untuk dijadikan program bersama, sehingga  aksi nyata untuk melestarikan kearifan lokal bisa diterapkan di lapangan.

Wali Kota Subulussalam Merah Sakti mengatakan HMSS memiliki budaya, adat istiadat, suku dan bahasa sendiri. Ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri yang harus tetap dilestarikan dan dipertahankan.

Pewarta: Pewarta : Khairuman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016