Pemerintah Aceh menjajaki pengembangan usaha produksi garam di Pulau Simeulue, Kabupaten Simeulue, karena memiliki potensi sumber bahan baku mencukupi.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue Novikar Setiadi di Simeulue, Selasa, mengatakan tim dari Pemerintah Aceh sudah meninjau potensi pengembangan usaha garam tersebut
"Usaha produksi garam tersebut bisa dikembangkan hingga ke pelosok desa di Simeulue. Jika pengembangan ini terealisasi, maka pasokan kebutuhan garam di Simeulue tidak perlu lagi didatangkan dari dataran Pulau Sumatra," kata Novikar Setiadi.
Oleh karena itu, Novikar Setiadi mengharapkan Pemerintah Aceh bisa segera merealisasikan bantuan pengembangan usaha garam, sehingga kabupaten kepulauan tersebut, selain bisa memenuhi kebutuhan masyarakat juga menjadi pemasok garam di daerah lainnya di Provinsi Aceh.
Novikar Setiadi mengatakan sebelumnya tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh meninjau sejumlah usaha garam di Kabupaten Simeulue.
"Peninjauan tersebut juga bagian dari rencana pembangunan pabrik garam. Jika pembangunan pabrik terealisasi, kami yakin Kabupaten Simeulue menjadi produsen garam terbesar di Aceh," kata Novikar Setiadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Subkoordinator Pengembangan industri dan Pariwisata Bappeda Aceh Muhammad Iqbal mengatakan mengatakan Pulau Simeulue memiliki potensi pengembangan usaha garam.
"Pulau Simeulue dikelilingi lautan, Samudra Hindia. Dan ini merupakan potensi menjanjikan untuk mengembangkan usaha garam," kata Muhammad Iqbal.
Menurut Muhammad Iqbal, hasil tinjauan lapangan ke usaha garam di Kabupaten Simeulue tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dan dimasukkan dalam perencanaan pembangunan pabrik garam.
"Kami berupaya rencana pengembangan usaha garam di Pulau Simeulue bisa terealisasi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Muhammad Iqbal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Simeulue Novikar Setiadi di Simeulue, Selasa, mengatakan tim dari Pemerintah Aceh sudah meninjau potensi pengembangan usaha garam tersebut
"Usaha produksi garam tersebut bisa dikembangkan hingga ke pelosok desa di Simeulue. Jika pengembangan ini terealisasi, maka pasokan kebutuhan garam di Simeulue tidak perlu lagi didatangkan dari dataran Pulau Sumatra," kata Novikar Setiadi.
Oleh karena itu, Novikar Setiadi mengharapkan Pemerintah Aceh bisa segera merealisasikan bantuan pengembangan usaha garam, sehingga kabupaten kepulauan tersebut, selain bisa memenuhi kebutuhan masyarakat juga menjadi pemasok garam di daerah lainnya di Provinsi Aceh.
Novikar Setiadi mengatakan sebelumnya tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh meninjau sejumlah usaha garam di Kabupaten Simeulue.
"Peninjauan tersebut juga bagian dari rencana pembangunan pabrik garam. Jika pembangunan pabrik terealisasi, kami yakin Kabupaten Simeulue menjadi produsen garam terbesar di Aceh," kata Novikar Setiadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Subkoordinator Pengembangan industri dan Pariwisata Bappeda Aceh Muhammad Iqbal mengatakan mengatakan Pulau Simeulue memiliki potensi pengembangan usaha garam.
"Pulau Simeulue dikelilingi lautan, Samudra Hindia. Dan ini merupakan potensi menjanjikan untuk mengembangkan usaha garam," kata Muhammad Iqbal.
Menurut Muhammad Iqbal, hasil tinjauan lapangan ke usaha garam di Kabupaten Simeulue tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dan dimasukkan dalam perencanaan pembangunan pabrik garam.
"Kami berupaya rencana pengembangan usaha garam di Pulau Simeulue bisa terealisasi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Muhammad Iqbal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022