Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Kabupaten Aceh Utara menyatakan kerugian infrastruktur jalan dan jembatan akibat bencana banjir di daerah itu mencapai Rp61 miliar. 

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Aceh Utara Edi Anwar di Aceh Utara, Senin, mengatakan bahwa total jalan dan jembatan yang rusak berat sebanyak 11 unit dengan rincian dua unit jalan dan sembilan unit jembatan.

"Dinas PUPR Aceh Utara sudah melakukan pendataan infrastruktur jalan dan jembatan di daerah terdampak bencana banjir. Kerugian akibat bencana alam tersebut mencapai Rp61 miliar," katanya. 

Edi Anwar menyebutkan, infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak parah terjadi di Kecamatan Sawang, Kecamatan Geureudong Pase dan Kecamatan Langkahan.

"Satu jembatan di jalan Lhok Cut-Blang Cut, Kecamatan Sawang, mengalami rusak total akibat diterjang arus banjir," katanya.

Selain itu, kata Edi Anwar, pihaknya juga telah mengusulkan penanganan tanggap darurat akibat banjir sejak 5 Oktober 2022 lalu untuk memperbaiki tanggul sungai di 18 titik dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp63,5 miliar. 

Terdapat empat tanggul sungai yang jebol akibat banjir di Kabupaten Aceh Utara yakni Krueng Peutoe dan Krueng Nisam masing-masing sebanyak empat titik. Kemudian Krueng Keureuto dan Krueng Pase masing-masing lima titik. 

PUPR Aceh Utara akan melaporkan kerusakan jalan dan jembatan kepada Kementerian PUPR RI dengan harapan pemerintah pusat dapat memberikan bantuan. 

"Terkait jebolnya tanggul, kami juga sudah mengusulkan agar dapat diperbaiki guna mencegah terjadinya banjir besar di kemudian hari," pungkas Edi Anwar.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022