Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lhokseumawe, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, mengimbau masyarakat setempat untuk mewaspadai kemungkinan peredaran uang palsu menjelang Lebaran 2016.

Deputi Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe Suzanna di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan setiap memasuki Ramadhan dan menghadapi Lebaran akan terjadi lonjakan peredaran uang rupiah.

"Terkait lonjakan uang rupiah pada saat-saat seperti itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai beredarnya uang palsu," ucapnya.

Namun, katanya, untuk wilayah kerja kantor Perwakilan BI Lhokseumawe, masyarakat tidak perlu resah dengan uang palsu.

Hal itu, katanya, mengingat perkembangan peredaran uang palsu di wilayah kerja BI Lhokseumawe tidak terlalu signifikan.

"Masyarakat tidak perlu resah namun harus selalu meningkatkan kewaspadaan, mengingat perkembangan peredaran uang palsu di wilayah kerja  BI Lhokseumawe tidak terlalu signifikan," kata Suzanna.  
   
Menurut catatan pihaknya, sejak awal 2016 hingga sekarang, jumlah uang palsu yang ditemukan 36 lembar, terdiri atas uang pecahan Rp50.000 tercatat 29 lembar, pecahan Rp5.000 tercatat satu lembar, dan pecahan Rp100.000 tercatat enam lembar.

Dia mengharapkan masyarakat yang ingin menukarkan uang, mereka melakukannya di tempat resmi, sedangkan untuk menguji keaslian uang dengan langkah 3D (dilihat, diraba dan diterawang).

"Begitu juga kepada masyarakat untuk selalu menyayangi uang rupiah dengan tidak memperlakukan uang rupiah, seperti dilipat, diremas, dibasahi, atau 'di-straples'," kata Suzanna. 

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016