Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh terus melakukan berbagai persiapan menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara yang segera berlangsung pada September 2024, di antaranya perbaikan infrastruktur jalan.
"Sebagai salah satu kota dengan venue utama, sarana dan prasarana pendukung menjadi fokus Pemko Banda Aceh, termasuk kondisi jalan demi kelancaran arus lalu lintas," kata Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons permintaan Komisi III DPRK Banda Aceh agar Pemerintah Banda Aceh untuk dapat bersiap menyambut tamu-tamu PON Aceh-Sumut nantinya.
Amiruddin mengatakan, pihaknya segera memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak. Koordinasi dengan pemerintah provinsi dan balai jalan nasional, mengingat keberadaan status jalan provinsi dan nasional di Banda Aceh.
"Untuk jalan yang menjadi tanggung jawab pemko sedang, dan akan segera kita perbaiki. Di samping itu, bersama pihak provinsi dan balai jalan nasional, kita juga akan perbaiki ruas jalan lainnya. Insya Allah dalam waktu dekat ini rampung," ujarnya.
Terkait hal ini, Amiruddin sebelumnya juga telah menginstruksikan Dinas PUPR setempat untuk mendata kondisi penanganan jalan berlubang berdasarkan kewenangan pemko.
Selanjutnya, dilakukan perbaikan, dipastikan jalan di Banda Aceh nantinya juga bersih, bebas dari tanah dan sedimen lainnya.
Selain itu, juga dilakukan pembersihan saluran atau drainase, pintu air, dan rumah pompa, termasuk penanganan Underpass Beurawe yang sempat tergenang air.
"Di Underpas Beurawe kita telah menyiagakan petugas piket harian untuk memantau kondisi pompa," katanya.
Kemudian, kondisi parkir di pusat kota turut menjadi atensi Pemko Banda Aceh, pihaknya terus mensosialisasikan kepada juru parkir agar dapat menata lahan dengan rapi dan sesuai aturan.
"Ini perlu, sehingga tidak menghambat arus lalulintas. Jika ada yang membandel kita tindak tegas," ujarnya.
Sementara untuk hunian bagi para atlet dan delegasi PON, Pj Wali Kota menegaskan sedang mengkoordinir kesiapan rumah-rumah warga untuk menjadi tempat penginapan.
Langkah ini perlu diperhatikan, mengingat estimasi kebutuhan kamar nantinya mencapai 7.000, sedangkan sektor perhotelan di Banda Aceh baru tersedia 3.200 kamar.
"Meski begitu kita optimis, kebutuhan penginapan ini dapat kita sediakan dengan layak karena di Banda Aceh banyak terdapat usaha kos-kosan dan rumah sewa. Ditambah lagi antusiasme warga dalam menyambut tamu PON juga luar biasa," katanya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga menuturkan, kelancaran air bersih ke rumah-rumah warga dan penertiban daftar harga menu di rumah makan atau restoran juga menjadi perhatian pemerintah kota, jangan ada kenaikan harga.
"Mari bersama kita menyukseskan PON yang sudah di depan mata. Jaga marwah Aceh, sambut dan layani semua tamu yang datang dengan sebaik mungkin," demikian Amiruddin.