Meulaboh (ANTARA Aceh) - Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mengajak  masyarakat menjaga kelestarian habitat satwa liar khas Sumatera.

Kepala BLHK Aceh Barat Adi Yunanda di Meulaboh, Jumat, mengatakan, satwa liar Sumatera seperti gajah, harimau, dan orangutan sudah di ambang kepunahan.

"Memang akhir-akhir ini, di daerah kita khususnya, tidak ditemukan lagi warga masyarakat yang memburu atau memelihara satwa-satwa liar. Ini menunjukkan masyarakatkita sudah mulai peduli," katanya berkenaan dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2016 (Word Environment Day/WED).

Secara nasional, peringatan HAri Lingkungan Hidup se-Dunia dipusatkan di Siak, Pekanbaru, Riau, 22 Juli 2016 dengan tema "Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Langka Untuk Kehidupan".

Menurut Adi, konflik gajah sumatera dengan masyarakat di sebagian wilayah Aceh  rentan terjadi, karena habitat satwa liaritu telah terusik oleh aktivitas manusia.

Ia menyatakan, sangat konsisten menjaga lingkungan dengan memantau aktivitas perusahaan dalam mengelola limbah, serta pengawasan kawasan hutan dari aktivitas pembalakan liar.

Di Kabupaten Aceh Barat kerusakan lingkungan secara umum tidak parah dibandingkan daerah-daerah lain di luar Aceh, meskipun pernah terjadi kebakaran lahan gambut dan hutan, namun tidak berdampak begitu luas.

Menurut Adi Yunanda, persoalan lingkungan bukan hanya berbicara tanaman, namun bagaimana masyarakat mengelola lingkungan karena semua itu saling berkaitan dalam menjaga keseimbangan kondisi alam secara umum.

"Kami juga akan terus mendidik masyarakat menjaga lingkungan. Kalau selama ini sampah itu dianggap sebagai barang tidak berguna, tapi kami ajak masyarakat untuk mengembangankannya upaya bernilai ekonomis," katanya. 
    

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016