Baitul Mal Kota Banda Aceh melakukan monitoring dan evaluasi kepada 25 Baitul Mal Gampong (BMG) yang berada di Kota Banda Aceh dalam upaya memaksimalkan penerimaan zakat.
“Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kepada 25 Baitul Mal Gampong, beberapa di antaranya memiliki potensi penerimaan zakat yang sangat besar, tetapi belum tergarap dengan serius,” kata Anggota Komisioner Badan Baitul Mal Kota Banda Aceh, Abdul Munir di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan sesuai laporan kebanyakan baitul mal gampong menyalurkan zakat untuk warga senif fakir miskin dalam bentuk penyaluran konsumtif.
Pihaknya berharap setelah adanya monitoring dan evaluasi dapat diarahkan agar mendistribusikan zakat dari gampong ke arah zakat produktif seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga dapat menjadi BMG yang mandiri.
"Sebagian besar BMG ini sudah terbentuk dengan struktur lembaga yang baik dan hasil pengurus Baitul Mal Gampong sangat antusias untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut terutama pembinaan pemberdayaan ekonomi masyarakat dari dana zakat (zakat produktif)," katanya.
Anggota Badan Baitul Mal Kota Banda Aceh, Muzakkir Hanka, juga mengatakan kegiatan tersebut untuk membentuk koordinasi dalam bentuk sinergitas mengenai program yang dapat dibina oleh Baitul Mal Kota.
"Kunjungan kita salah satunya untuk menyerap aspirasi dari masyarakat terkait program apa yang bisa dilaksanakan ataupun koordinasikan dengan BMG terutama program pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.
Adapun BMG yang memiliki potensi besar diantaranya BMG Lambaro Skep, BMG Bandar Baru, BMG Batoh, BMG Batoh, BMG Lamjamee, BMG Kampung Pineung, dan BMG Tibang.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022