Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat Tanah Rencong terkait kasus korupsi yang pernah menjeratnya.

"Saya mohon maaf kepada masyarakat Aceh karena pernah tersandung kasus korupsi pembelian helikopter milik Pemerintah Aceh," ungkap Abdullah Puteh di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan maaf tersebut disampaikan Abdullah Puteh di Media Center Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh. Abdullah Puteh berada di tempat itu usai menyerahkan syarat dukungan pencalonan sebagai calon Gubernur Aceh.

Abdullah Puteh adalah Gubernur Aceh periode 2000-2005. Sedangkan Sayed Mustafa Usab merupakan mantan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan Aceh.

Sayed Mustafa dilantik menjadi anggota DPR antarwaktu 2009-2014 menggantikan Azwar Abubakar yang ditunjuk sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Abdullah Puteh menyerahkan syarat dukungan didampingi bakal calon Wakil Gubernur Aceh Sayed Mustafa Usab. Turut mendampingi pasangan bakal calon ini di antaranya mantan Ketua DPR Aceh Muhammad Yus, Jamal Yunus (mantan anggota DPR Aceh), Thantawi Ishak (mantan Sekda Aceh), dan lainnya.

Abdullah Puteh menegaskan dirinya sudah membayar apa yang diperbuat di masa lalu tersebut. Dirinya sudah menjalankan hukuman sesuai putusan pengadilan.

"Ada pertanyaan besar di balik kasus yang pernah menjerat saya. Namun, itu masa lalu. Manusia tidak ada yang sempurna. Setiap manusia tidak luput dari kesalahan," kata dia.

Menurut Abdullah Puteh, pembelian helikopter di masa itu sesuai instruksi presiden yang saat itu dijabat Abdurrahman Wahid atau Gus Dus. Ditambah lagi, saat itu Aceh berkonflik.

"Helikopter dibutuhkan untuk transportasi ke daerah-daerah, yang ketika itu sulit karena konflik. Anggaran pembelian helikopter disetujui DPR Aceh dan prosesnya juga melalui pelelangan," kata dia.

Namun begitu, lanjut dia, semua sudah terjadi. Dan dirinya sekali lagi menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat Aceh akibat kasus yang menyandungnya di masa lalu.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Aceh. Masyarakat yang menilai dengan sendiri terkait kasus yang pernah saya alami. Dan pencalonan kami mendapat respons positif dari masyarakat. Buktinya, pengumpulan dukungan berjalan lancar," kata dia.

Kini, kata Abdullah Puteh, dirinya mencalonkan diri bersama Sayed Mustafa Usab sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh karena merasa terpanggil untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.

"Hari ini kami sedih melihat masyarakat Aceh. Dana otonomi khusus yang melimpah tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Aceh masih termiskin di Sumatra," kata Abdullah Puteh.

Oleh karena itu, kata dia, dirinya kembali mencalonkan diri menjadi Gubernur Aceh. Serta mengharapkan dan ingin merebut kepercayaan masyarakat untuk mengubah Aceh menjadi lebih baik lagi.

"Inilah keterpanggilan kami mencalonkan diri. Kami ingin membangun Aceh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh dalam tempo sesingkat-singkatnya," kata Abdullah Puteh.

Jika terpilih nanti, pasangan Abdullah Puteh dan Sayed Mustafa akan memfokuskan pembangunan sektor pertanian. Sebab, 70 persen penduduk Aceh bermata pencaharian sebagai petani.

"Kami bertekad mengubah nasib petani dalam waktu secepatnya. Kami akan mengalokasikan anggaran yang berpihak kepada sektor pertanian," demikian Abdullah Puteh. 

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016