Meulaboh (ANTARA Aceh) - Tingginya intensitas hujan lebat menyebabkan genangan air hujan setinggi 20-50 centimeter di ruas jalan nasional Kota Meulaboh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
"Banjirnya sudah sejak tadi malam, kalau hujan reda mungkin airnya bisa berkurang. Tapi sampai dengan pagi ini guyuran hujan tidak reda-reda,"kata Sofyan, salah seorang warga yang ditemui di lokasi persimpangan ATC Meulaboh, Rabu.
Genangan air hujan ini terjadi sejak Selasa (23/8) petang, kondisi ini menyebabkan terganggunya aktivitas transportasi kendaraan roda dua maupun roda empat, terutama angkutan umum yang menuju lokasi Terminal Bus Meulaboh.
Dari pantauan di sepanjang ruas jalan Kota Meulaboh, untuk genangan air terparah di jalan nasional simpang ATC hingga menuju depan Pos Satlantas Polres Aceh Barat, beberapa kendaraan yang melintasi jalan itu terjebak macet.
Sementara itu diinformasikan masyakarat dari sejumlah daerah pedalaman Aceh Barat, bahwa banjir juga telah mulai melanda, demikian halnya sejumlah kabupaten wilayah barat selatan Aceh, namun hingga kini belum ada data riil terhadap korban pengungsian.
"Kami masih menuju ke Kabupaten Aceh Jaya, disana ada laporan telah terjadi banjir akibat intensitas hujan tinggi membuat sungai meluap dan membutuhkan tim evakuasi,"kata Koordinator Badan SAR Nasional Pos Meulaboh Rahmad Kenedi.
Rombongan tim SAR Meulaboh Rabu (24/8) pagi mendapatkan laporan telah terjadi banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya, semua kelengkapan telah diberangkatkan menuju lokasi membantu tim satgas di daerah Calang.
Sementara itu Rahmad Ojer, salah seorang penguna jalan dari Meulaboh menuju Banda Aceh melaporkan, bahwa genangan air benjir setinggai 20 centimeter telah ditemukan pada beberapa titik sejak pukul 06.30 WIB dilintasan Kecamatan Lamno, Aceh Jaya.
"Hingga pukul 06.40 WIB tadi kami masih diguyur hujan lebat sehingga mobil hanya bisa melaju dengan kecepatan 20-30 kilometer per jam. Masyarakat yang hendak menuju Banda Aceh kami inggatkan juga untuk hati-hati terjebak banjir,"kata Rahmad yang juga koordinator Komunitas Peduli Keselamatan Bersama (KPKB) Aceh Barat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016