Sabang (ANTARA Aceh) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Sabang, belum mempunyai dokter spesialis anestesiologi atau anestesi (ahli bius).

"Kita tidak punya dokter spesialis anestesi (bius) dan ketika ada pasien yang hendak dioperasi dibantu oleh penata yang sudah dilatih," kata Direktur RSUD Sabang, Masri di Sabang, Rabu.

Dokter anestesiologi memiliki peran penting ketika pasien hendak menjalani operasi dan tanpa adanya dokter bius tersebut dokter spesialis lainnya tidak bisa mengoperasi pasien.

Masri mengakui, sebelumnya di RSUD Sabang ada satu orang dokter spesialis anestesi, namum pasca kepindahan dokter anestesi tersebut tahun lalu dibantu oleh penata yang sudah dilatih tadi.

"Secara keseluruhan ada 8 dokter spesialis di RSUD Sabang, tapi ahli bius hanya satu orang itupun penata," katanya lagi.

Masri menjelaskan, Dokter Spesialis (Sp) dasar itu ada 8 orang di RSUD Sabang terdiri dari, Anak 2 orang, Obgyn 2 orang dan Penyakit Dalam serta Bedah masing-masing 1 orang.

"Kalau spesialis anak 2 orang sudah memadai begitu juga dengan obgyn, dan seyogyanya kita juga punya dua dokter spesialis penyakit dalam serta bedah," ujarnya.

Dia mengatakan sebagian dokter spesialis tersebut juga ada yang belum didukung oleh alat medis, diantaranya adalah ortopedi (bedah) atau muskuloskeletal.

Adapun jumlah dokter umum yang ada di RSUD Sabang sebanyak 5 orang, dokter gigi umum 1 orang.

"Dokter umum itu, 3 definitif, 2 kontrak dan 8 dokter spesialis dasar kesemua nya adalah PNS, Dokter Spesialis Penunjang terdiri dari Anaestesi, Radiologi, Patologi Klinik masih kosong," jelasnya detiel.

Pada kesempatan itu ia juga mengatakan, rumah sakit umum Kota Madya Sabang pada tahun 1930-an pernah mengukir prestasi yang gemilang, pasalnya satu-sutanya rumah sakit bertaraf internasional di Aceh bahkan Indonesia pada masa itu adalah RSUD Sabang sekarang.

"Saya punya tekat memberikan pelayanan terbaik kepada semua warga Sabang dan setiap masyarakat yang menggunakan jasa medis, namun itu semua harus didukung oleh pihak legislatif maupun eksekutif," katanya lagi.

Ia menambahkan, bukan hal yang mustahil memgembalikan kengemilingan pelayanan RSUD Sabang ketempo dulu dan ini dibutuhkan komitmen para pihak.

Sebelumnya, Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Perwakilan Aceh, dr.Rais Mubarak juga berkomitmen memberikan pelayan terbaik kepada setiap pasien sebagaimana sumpah dokter.

"Dokter harus menjaga etika dan pelayanan terhadap masyarakat diatas segala-galanya sesuai dengan sumpah dokter harus memberikan pelayanan terbaik dan jagan sampai ada masyarakat yang dirugikan," katanya.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016