Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh membongkar drainase utama di sepanjang Jalan Teuku Umar karena telah tersumbat sehingga menjadi penyebab utama banjir dalam Kota Meulaboh.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Aceh Barat, Salihin Jabbar, di Meulaboh, Senin, mengatakan, pembongkaran dan pembangunan kembali drainase itu di mulai dari depan Masjid Nurul Huda hingga ke depan Kantor DPRK setempat.

"Ini program Pemkab Aceh Barat untuk pencegahan banjir, karena drainase rel itu sudah lama dan tua sehingga perlu perbaikan. Itu memang penyebab banjir kota karena air dari Desa Kampung Belakang mengalir ke rel itu,"katanya.

Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Agus Salim secara teknis, menambahkan, pembongkaran dan pembangunan ulang drainase tersebut meliputi dua sisi badan jalan yang dihitung sesuai volume dan dimensi pekerjaan.

Kata Agus Salim, untuk pembongkaran dan pembangunan volume drainase rel itu dikerjakan antara 800 meter hingga 1 kilometer dengan pagu anggaran bersumber dari APBK senilai Rp3,5 miliar dengan target pekerjaan 4-5 bulan selama 2016.

Proyek yang sedang dikerjakan tersebut merupakan saluran sekunder untuk pembenahan drainase dalam kota mengantisipasi genangan air di badan jalan dan Pemkab Aceh Barat telah mengusulkan dana APBN untuk pembangunan kolam penampungan sementara (Retensi).

"Jadi kedepan kita berharap kalau ada dana APBN itu kita bangun kolam Retensi. Walau bagaimanapun di Meulaboh itu kalau tidak ada kolam demikian tetap saja terjadi genangan karena pasang air laut kesaluran menghambat pembuangan air,"imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, secara teknis kondisi banjir genangan air yang rentan terjadi di seputar Kota Meulaboh juga karena bertumpunya pembuangan air dari saluran tersier masyarakat kota ke saluran primer yakni Lhung Aneuk Yee.

Agus Salim menjelaskan, dalam pekerjaan itu tidak akan membuat penyempitan badan jalan, kemudian ada beberapa titik yang tidak dibongkar karena kondisinya masih bagus sehingga hanya dilakukan pembersihan.

Di sepanjang dalam rel drainase jalan nasional tersebut sudah tersumbat oleh adanya kabel telkom dan kabel listrik sehingga menahan debit air mengakibatkan banjir dalam kota apabila diguyur hujan walau hanya sesaat.

"Yang tersumbat itu dibongkar semua, kecuali yang masih bagus kita bersihkan. Jadi kalau ada kabel listrik dan kabel telkom itu dipindahkan, mana ada kabel dalam saluran itu sudah salah, makanya terjadi sumbatan air,"katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016