Singkil (ANTARA Aceh) - Puluhan petani di Kabupaten Aceh Singkil dengan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, bentrok memperebutkan lahan yang selama ini menjadi sengketa di perbatasan antara ke dua daerah itu.
     
Kapolres Aceh Singkil AKBP M Ridwan Sik kepada wartawan di Singkil, Rabu mengatakan, peristiwa bentrokan warga tersebut terjadi Selasa  (30/8) pukul 14.00 WIB yang melibatkan sekelompok petani yang berjumlah kurang lebih 50 orang.
     
Puluhan warga itu berasal dari Desa Sarmanauli, Desa Saragih Barat, Desa Saragih Timur dan Desa Tambahan Nanjur Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah dengan sekelompok masyarakat di Desa Laebalno, Kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil.
     
"Peristiwa bentrokan itu mengakibatkan 3 orang korban mengalami luka-luka akibat senjata tajam dan senjata tumpul, serta terbakarnya 3 unit sepeda motor dan 2 buah gubuk milik kelompok masyarakat Desa Laebalno, Kabupaten Aceh Singkil," ujarnya.
     
Dikatakan, kronologis kejadian tersebut bermula masyarakat petani berjumlah kurang lebih 50 orang yang berasal dari Desa Sarmanauli,Tambahan Nanjur,Saragih Barat dan Saragih Timur Kecamatan Manduamas mendatangi  lahan persawahan milik mereka yg ada di perbatasan Aceh-Tapteng untuk menanam padi.
     
Namun, lanjut M Ridwan, pada saat mereka berada di lahan persawahan tersebut, datanglah sekelompok masyarakat petani lainnya berjumlah 6 orang dengan mempergunakan senjata parang panjang datang menghadang mereka, sehingga terjadi perkelahian, yang mengakibatkan jatuhnya korban luka bacok di leher dan paha atas nama Belprima(21) salah seorang petani, Desa Sarmanauli.
     
Sehingga, tambahnya, kelompok masyarakat petani tersebut pontang panting berlari ketakutan dan kembali ke desa mereka untuk menyelamatkan diri dari amukan massa tersebut.
     
Sedangkan masyarakat dari Desa Sarmanauli, Saragih Barat, Saragih Timur dan Tambahan Nanjur begitu mengetahui ada korban dari pihaknya, mereka pun langsung berkumpul dan menghimpun massa sebanyak 150 orang kembali ke tempat kejadian perkara (TKP) bentrokan.
     
Seratusan orang itu langsung melakukan serangan balasan terhadap 6 orang yg melakukan penyerangan, sehingga terjadi bentrok. Akibat betrok 2 dari 6 orang  mengalami luka-luka.
     
Korban sekarang dirawat di Puskesmas Manduamas dan Puskesmas Desa Laebalno Aceh Singkil.
     
Dikatakan juga, penyebab terjadinya bentrokan saling serang antar kelompok masyarakat petani tersebut sengketa lahan yang berada di perbatasan antara Kabupaten Tapteng dengan Kabupaten Aceh Singkil.
     
Sementara Kepala Kampong Laebalno,  Hermanto mengatakan, lokasi sengketa adalah wilayah Aceh Singkil sesuai dengan patok batas/pilar batas Propinsi Aceh dengan Provinsi Sumut yg dibuat oleh Pemerintahan Aceh.

Pewarta: Khairuman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016