Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), membeli dua unit becak listrik atau electrical trycicle untuk digunakan sebagai operasional kantor. 

“Pembelian ini menjadikan daerah ini sebagai provinsi pertama di Indonesia yang menggunakan becak listrik sebagai kenderaan operasional kantor,” kata PT Sinar Distribusi Sumatra (PT SDS) Hendro Saky di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menyerahkan dua unit becak listrik kepada Sekretaris Distanbun Aceh, Azanuddin Kurnia.

Menurut dia daerah lain, belum ada yang menggunakan becak listrik untuk operasional kantor, Aceh yang pertama di nusantara.

Ia mengatakan electrical tricycle yang diserahkan pihaknya, merupakan produksi nasional yang dikerjakan oleh putra terbaik bangsa melalui BUMN PT Wijaya Karya Industri Manufaktur (PT WIMA).

PT Wima juga memproduksi sepeda motor listrik merek Gesits dan untuk becak listrik dengan merek dagang yang digunakan BUMN itu adalah Winmax, dan tersedia dalam 5 tipe.

Secara spesifik, kata Hendro Saky, Winmax 4 yang dipesan oleh Distabun Aceh dilengkapi dengan dua unit baterai, dan bisa melaju dengan kecepatan maksimal 35 KM/jam dengan jarak tempuh sejauh 100 kilometer.

Jarak tempuh sejauh 100 kilometer itu, hanya dibutuhkan biaya Rp5 ribu rupiah, dan hal tersebut sangat efisien dibandingkan dengan penggunaan motor bahan bakar.

Sekretaris Distabun Aceh Azanuddin Kurnia menambahkan, pembelian dua unit becak listrik yang dilakukan pihaknya menggunakan anggaran pemerintah Aceh tahun 2022.

Pembelian becak listrik itu sendiri, guna menyahuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 2022, tentang Penggunaan Kenderaan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kenderaan Operasional dan/atau Kenderaan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah. 

Pemerintah Aceh juga telah mengeluarkan Instruksi Gubernur (INGUB) Nomor 16/INSTR/2022 tentang percepatan penggunaan kenderaan listrik berbasis baterai di lingkungan pemerintah Aceh.

“Alhamdulillah, untuk saat ini, Distanbun Aceh sudah dapat menyahuti aturan tersebut,” katanya.

Ia mengatakan penggunaan kenderaan listrik juga sesuai dengan semangat dan visi Aceh Green, di mana dengan menggunakan becak listrik terjadi efisiensi yang besar, yakni pihaknya tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk membeli BBM.

Distanbun Aceh menyadari bahwa, sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang emisi dari berbagai aktivitas produksi komoditas, karena itu, penggunaan kendaraan listrik diharapkan dapat menjadi upaya dalam menguranginya.

Pihaknya berharap semua kendaraan operasional di Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh perlahan-lahan bisa di konversi menjadi kenderaan berbasis baterai.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022