Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh menyatakan bahwa antrean panjang hampir di seluruh SPBU di Aceh disebabkan disparitas harga antara BBM subsidi dengan non subsidi, serta kurangnya kuota yang diterima Aceh.

"Dari sejumlah pertemuan untuk membahas masalah ini, disparitas harga BBM bersubsidi dan non subsidi merupakan salah satu yang menjadi faktor utama terjadinya antrean panjang ini," kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Jumat.

Nahrawi mengatakan, berdasarkan amatan Hiswana Migas, perbedaan harga BBM yang sangat signifikan tersebut telah membuat banyak konsumen yang melakukan migrasi ke BBM bersubsidi. 

Baca juga: DPRA desak Pemerintah Aceh minta penambahan kuota BBM subsidi

Migrasi itu, kata Nahrawi, bukan hanya karena dipicu masalah harga, tetapi juga kondisi perekonomian yang memang sedang sulit, sehingga membuat masyarakat mencari alternatif pengeluaran yang lebih memungkinkan. 

"Faktor ekonomi, disparitas harga, penyesuaian kuota bersubsidi, dan masa adaptasi konsumen dalam penggunaan aplikasi my pertamina, harus diakui memang memberi pengaruh terhadap berlarutnya antrean panjang ini," ujarnya.

Nahrawi menuturkan, rentetan peristiwa antrean ini selalu terjadi penghujung hingga awal tahun. Apalagi di daerah yang menjadi tujuan wisata, atau yang dilewati, dipastikan  mengalami peningkatan jumlah kendaraan dari tamu-tamu yang datang berlibur.

Baca juga: Pemprov Aceh batasi BBM solar subsidi untuk kendaraan, ini kuota per hari

"Jelas kondisi ini akan membuat permintaan BBM khususnya yang bersubsidi meningkat. Semua pihak menaruh perhatian besar terhadap hal ini," katanya.

Nahrawi menyampaikan, menghadapi kondisi ini Pemerintah Aceh telah membuat sejumlah kebijakan, salah satunya dengan menerbitkan surat edaran Gubernur Aceh terkait pembatasan pengisian BBM bersubsidi bagi masyarakat.

Baca juga: Pertamina diharapkan tambah kuota BBM nelayan Banda Aceh

Kemudian, aparat kepolisian sejauh ini juga sudah melakukan monitoring ketat untuk memantau perkembangan situasi di lapangan. Lalu pekerja SPBU juga sudah berusaha keras memberikan pelayanan terbaik. 

"Maka dari itu untuk masalah ini, mudah-mudahan BPH Migas melalui Pertamina juga segera menambah kuota BBM bersubsidi untuk Aceh. Sehingga menjelang akhir musim liburan ini antrean di SPBU bisa segera normal," demikian Nahrawi Noerdin.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023