Bank Aceh Syariah menyatakan sepanjang tahun 2022 telah melaksanakan 201 kegiatan inklusi jasa keuangan dalam upaya bank pembangunan daerah tersebut meningkatkan aktivitas masyarakat dalam memanfaatkan jasa dan produk perbankan di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam.

“Kita berkomitmen untuk terus meningkatkan inklusi dan juga literasi keuangan kepada seluruh masyarakat sehingga semua warga di provinsi ini dapat menggunakan seluruh produk dan juga layanan keuangan dengan baik,” kata Plt Direktur Utama Bank Aceh Bob Rinaldi di Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan inklusi keuangan yang dilakukan tersebut seperti mempermudah sejumlah kelompok  masyarakat maupun lembaga untuk membuka dan memiliki tabungan sekaligus mengintegrasikan dengan sistem pembayaran dan berbagai fitur layanan transaksi keuangan. Adapun kegiatan inklusi keuangan antara lain dilakukan di sejumlah tempat seperti sekolah, perguruan tinggi, maupun dalam aktivitas kegiatan yang melibatkan banyak pihak.

Baca juga: Inklusi jasa keuangan di Aceh di atas nasional

"Sasaran utama audiens generasi muda baik pelajar maupun mahasiswa dan masyarakat umum lainnya untuk meningkatkan pemahaman produk dan atau layanan jasa keuangan serta mendorong akselerasi pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan sehingga dapat merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik," ujar Said.

Inklusi keuangan adalah akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun usahanya yang dalam hal ini berupa transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi yang digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Kegiatan jemput bola ini merupakan bagian untuk meningkatkan akses layanan perbankan kepada seluruh masyarakat yang ada di Aceh,” katanya.

Menurutnya tingkat inklusi keuangan di provinsi ujung paling barat sangat baik dan pihaknya juga terus melakukan beragam kegiatan agar seluruh masyarakat Aceh dapat dengan mudah mengakses perbankan.
Selain inklusi jasa keuangan, pihaknya juga konsisten untuk memberikan literasi keuangan dengan melakukan sosialisasi kepada siswa di bagai tingkat guna memberikan pemahaman terhadap berbagai layanan dan produk yang ada di bank milik daerah tersebut.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat inklusi jasa keuangan di Provinsi Aceh berada pada angka 88,3 persen pada tahun 2022 atau lebih tinggi dari nasional berada pada angka 83,5 persen pada tahun yang sama.
“Artinya, masyarakat di Provinsi Aceh telah memanfaatkan layanan jasa keuangan untuk memenuhi kebutuhannya dan usaha dengan menggunakan berbagai produk yang ada pada industri jasa keuangan,” kata Kepala OJK Provinsi Aceh, Yusri di Banda Aceh.

Ia menjelaskan semakin tingginya literasi atau pemahaman masyarakat terhadap industri keuangan maka akan semakin tinggi juga terhadap penggunaan berbagai produk yang dimiliki tawarkan oleh perbankan.
Yusri juga menyebutkan pada inklusi keuangan di Provinsi Aceh juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni dari tahun 2019 berada pada angka 86 persen menjadi 88,3 persen pada tahun 2022.

Baca juga: Mahasiswa perlu dikenalkan literasi dan inklusi keuangan

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023