Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan menjadikan budi daya perikanan melalui bioflok sebagai program unggulan meningkatkan perekonomian masyarakat di kabupaten tersebut
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan Dzumairi di Aceh Selatan, Rabu, mengatakan program budi daya dengan cara bioflok sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Adapun perikanan yang dibudidayakan seperti udang vaname, ikan lele, dan lainnya.
"Kami berupaya berharap program bioflok ini bisa terlaksana setiap tahunnya, mengingat budi daya udang vaname dan ikan lele sudah tiga tahun menjadi prioritas di Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Aceh Selatan," kata Dzumairi.
Bioflok merupakan teknologi budi daya perikanan melalui rekayasa lingkungan dengan mengandalkan pasokan oksigen di kolam buatan serta memanfaatkan mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
Dalam melaksanakan program tersebut, kata Dzumairi, pihaknya telah menyalurkan bantuan, baik sarana dan prasarana maupun penyuluhan teknis budi daya kepada kelompok masyarakat. Bantuan tersebut mampu meningkatkan produksi perikanan budi daya yang berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat.
"Kami berharap kelompok yang dibantu program bioflok ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. Kami terus mendukung kelompok masyarakat yang ingin mengembangkan budi daya perikanan melalui sistem bioflok," kata Dzumairi.
Dzumairi mengatakan pihaknya membantu program budi daya perikanan dengan cara bioflok kepada 38 kelompok masyarakat. Dari 38 kelompok tersebut, 18 kelompok di antaranya membudidayakan ikan lele, dan selebihnya 20 kelompok membudidayakan udang vaname.
"Kami optimis program budi daya perikanan dengan bioflok ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi permintaan pasar terhadap perikanan budi daya cukup menjanjikan," kata Dzumairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan Dzumairi di Aceh Selatan, Rabu, mengatakan program budi daya dengan cara bioflok sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Adapun perikanan yang dibudidayakan seperti udang vaname, ikan lele, dan lainnya.
"Kami berupaya berharap program bioflok ini bisa terlaksana setiap tahunnya, mengingat budi daya udang vaname dan ikan lele sudah tiga tahun menjadi prioritas di Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Aceh Selatan," kata Dzumairi.
Bioflok merupakan teknologi budi daya perikanan melalui rekayasa lingkungan dengan mengandalkan pasokan oksigen di kolam buatan serta memanfaatkan mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari kabon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
Dalam melaksanakan program tersebut, kata Dzumairi, pihaknya telah menyalurkan bantuan, baik sarana dan prasarana maupun penyuluhan teknis budi daya kepada kelompok masyarakat. Bantuan tersebut mampu meningkatkan produksi perikanan budi daya yang berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat.
"Kami berharap kelompok yang dibantu program bioflok ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. Kami terus mendukung kelompok masyarakat yang ingin mengembangkan budi daya perikanan melalui sistem bioflok," kata Dzumairi.
Dzumairi mengatakan pihaknya membantu program budi daya perikanan dengan cara bioflok kepada 38 kelompok masyarakat. Dari 38 kelompok tersebut, 18 kelompok di antaranya membudidayakan ikan lele, dan selebihnya 20 kelompok membudidayakan udang vaname.
"Kami optimis program budi daya perikanan dengan bioflok ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi permintaan pasar terhadap perikanan budi daya cukup menjanjikan," kata Dzumairi.
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023