Blangpidie (ANTARA Aceh) - Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Jufri Hassannuddin mengemukakan, seluruh pejabat eselon II dan III yang bertugas di daerahnya akan di copot dari jabatan bila tidak mampu membaca kitab Alquran.

''Seluruh pejabat eselon II dan III akan saya tes baca alquran. Bila tidak bisa maka siap-siap untuk saya copot dari jabatan,'' katanya di sela-sela acara pembukaan Musabagah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kabupaten di Blangpidie, Jumat (7/10) malam.

Kata dia, tes baca alquran terhadap semua kepala dinas dan kepala bidang di seluruh intansi badan dan kantor pemerintahan akan dilaksanakan pada oktober 2016 ini sekaligus melakukan penataan struktur pemerintah baru sebagaimana Peraturan Pemerintah (PP) No 18 tahun 2016. 

''Kesempatan penataan struktur pemerintah itu akan saya mamfaatkan untuk proses seleksi ataupun tes baca alquran terhadap semua kepala dinas dan kepala bidang. Bila saat dilakukan tes nanti ada pejabat yang tidak bisa maka dipersilahkan mundur dari jabatan dan di gantikan dengan orang lain,''katanya

Ia mengatakan, rencana tes baca al-quran yang bakal diterapkan tersebut merupakan sebagai bentuk pemerintah mencintai al-quran, apalagi, semua calon-calon pemimpin di provinsi Aceh sejak dulu dilakukan tes pengajian, mulai dari calon kepala Desa, calon legeslatif hingga calon kepala daerah. 

''Alquran adalah pedoman hidup umat islam, akan tetapi selama ini kitab umat muslim tersebut terkadang di jadikan sebagai alat mainan oleh pihak-pihak tertentu terutama saat melakukan tahapan tes baca alquran terhadap bakal calon kepala daerah di Aceh,'' katanya

Kata dia, kekhususan diberikan ke Aceh terhadap calon-calon pejabat harus bisa baca alquran telah menjadi permainan selama ini. Betapa tidak, ketika dewan juri memberikan nilai pasahah 5 kepada balon tertentu adapula juri lain yang memberikan nilai tajwid 35.

''Tentu saya tidak dalam posisi untuk mengugurkan atau mengloloskan seseorang. Rakyat semua tahu siapa balon kepala daerah yang bisa membaca alquran ataupun tidak. Cuma yang anehnya bagaimana bisa dikatakan seseorang bisa tajwid sedangkan nilai pasahah tidak jelas,''katanya

Oleh karena itu, Ia sangat berharap agar dewan juri pada MTQ ini dapat memberikan nilai yang seadil-adilnya pada kafilah-kafilah dan jangan hanya karena membela kecamatan ataupun saudara, kitab al-quran di terbelakangkan. 

''Jadi, bagi dewan curi terbaik akan kita bawa umrah gratis pada tahun 2017 mendatang dan bagi kafilah tingkat anak-anak dan remaja berprestasi kita berikan beasiswa. Sementara bagi juara tingkat dewasa kita berangkatkan naik haji gratis seperti tahun lalu,'' demikian Jufri Hassanuddin.


Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016