Sabang (ANTARA Aceh) -  Cuaca buruk melanda perairan Sabang dan sekitarnya sejak beberapa hari terakhir, sehingga nelayan setempat menghentikan aktifitas melaut untuk sementara waktu.

Panglima Laot (lembaga adat laut) Kota Sabang, Ali Rani di Sabang Kamis mengatakan, dampak dari cuaca yang kurang bersahabat para nelayan wilayah Sabang enggan melaut.

"Sekarang cauca tidak bersahabat dan gelombang dilaut tergolong tinggi, untuk menghindari dari hal-hal yang tidak inginkan masyarakat nelayan tidak melaut," kata Ali Rani.

Panglima laot Kota Sabang juga mengakui, masyarakat nelayan paling ujung barat Indonesia dominan menggunakan boat thethet 3 gross tonage (GT) dan ketika gelombang laut tinggi dominan masyarakat tidak melaut.

"Hampir 80 persen nelayan Sabang masih menggunakan boat thethet, ketika gelombang dilaut mencapai 2 sampai 3 meter nelayah lebih memilih istirahat," akuinya.

Letak Sabang secara giografis diapit Selat Malaka dan Samudera Hindia, dan Sabang hanya ada dua musim yakni, timur dan barat.

Ketika pas dipertengahan musim, timur atau barat masyarakat nelayan Sabang amat sering tidak melaut, pasalnya ketika tiba musim tersebut cauca diperairan Sabang dan sekitarnya kurang bersahabat.

"Sekarang lagi musim barat gelombang laut bisa mencapai 2 hingga 3 meter dan masyarakat nelayan hanya melaut disekitar teluk atau 2 mill dari lepas pantai Sabang," katanya lagi.

Ali Rani menambahkan, masyarakat nelayan yang melaut pun hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan nelayan yang tidak melaut memanfaatkan kesempatan itu untuk memperbaiki alat tangkapnya. 


Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016