Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah akan mengelola sumber daya air Sungai Woyla Batee di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, salah satunya untuk mengupayakan ketersediaan energi listrik.

Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah di Meulaboh, Jumat mengatakan, daerah itu terdapat beberapa potensi, diantaranya ketersediaan energi listrik yang berasal dari sumber daya air (energi terbaharukan), namun pengelolaannya yang harus dilakukan secara terpadu.

Hal itu disampaikan dalam sambutanya pada sidang tahunan ke-III Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Woyla Batee, Balai Wilayah Sungai Sumatera I, dalam rangka penyusunan isu strategis pengelolaan sumber daya air.

Alaidinsyah menyampaikan, Aceh Barat merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Sungai Woyla Batee dengan gembaran perimbangan luasan antara daerah hulu dan hilir, karenanya kegiatan itu sangat dibutuhkan untuk penanganan secara terpadu permasalahan sumber daya air.

Sebab, disamping beberapa potensi peningkatan kesejahteraan, pada umumnya ketersediaan sumber daya ini juga berpotensi pada pengaruh buruk yang disebaban oleh daya rusak air sehingga terjadi banjir seperti dalam sepekan ini.

"Dalam kurun waktu belakangan ini bencana alam banjir yang disebabkan oleh daya rusak air menjadi bencana dalam katagori sering terjadi, terutama saat kondisi curah hujan tinggi seperti kondisi saat ini," sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, bencana alam ini telah berdampak serius bagi masyarakat, kerugian baik bersifat materiil dan jiwa, hal itu menjadi pekerjaan yang saat ini diemban Pemkab Aceh Barat dalam mengatasi permasalahan dan upaya mitigasi.

Gambaran kondisi tersebut sangat relevan dengan isu strategis yang diangkat oleh TKPSDA Wilayah Sungai Woyla Batee dalam pengelolaan sumber daya air pada Kabupaten Aceh Barat dan di beberapa daerah lainnya secara umum.

Alaidinsyah berharap, adanya masukan yang dapat membantu pemda menentukan arah kebijakan dan program penanganan sehingga bentuk kegiatan yang diprogramkan kedepan berguna bagi masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan dan menimalisir dampak pengaruh daya rusak air.

"Kami berterimakasih telah memilih Kabupaten Aceh Barat sebagai pilot projek dalam rencana penyusunan isu strategis pengelolaan sumber daya air di Provinsi Aceh, semoga ini benar-benar bermanfaat," sebutnya.

Dia menjelaskan, pengelolaan sumber daya air memiliki ruang lingkup dan perhatian yang sangat luas, dinamika air tentunya tidak dapat dibatasi hanya oleh keberadaan wilayah administrasi pemerintahan.

Sebab secara alamiah keberadaan dan kondisi air selalu mngikuti ekosistem yang berdampak langsung pada pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh dan terpadu dari hulu sampai dengan wilayah hilir dengan melibatkan semua pihak.

Menurut Alaidinsyah, dimasa sekarang ini penerapan kebijakan pengelolaan sumber daya air masih cenderung terkotak-kotak tergantung pada kebutuhan dan pengaruh sumber daya air bagi kehidupan.

"Hal seperti mengakibatkan berbagai program dan kebijakan tergantung pada sektor yang dibutuhkan, sehingga pengelolaan sumber daya air secara terpadu sulit bersinergi dan cenderung tidak efektif," katanya menambahkan.


Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016