Meulaboh (ANTARA Aceh) - Ramlan (40) nelayan Desa Lasikin, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, dilaporkan hilang dari armada "boat" yang ditumpanginya saat memangcing ikan di laut.

Koordinator Basarnas Pos Simeulue, Rahmad Kenedy, yang dihubungi di Sinabang, Minggu mengatakan, tim berhasil menemukan serta mengevakuasi boat nelayan itu berjarak sekitar 30 mil dari bibir pantai daratan kepulauan Simeulue.

"Saat ini boadnya telah dievakuasi ke TPI Busung, namun korban belum ditemukan. Dugaan sementara korban terlilit tali pancing kemudian jatuh tengelam. Tim sedang berusaha mencari di sekitar lokasi, kondisi hujan angin,"sebutnya.

Kenedy menjelaskan, dari keterangan keluarga serta rekan korban kepada SAR Simeulue, Ramlan berangkat melaut pada Jum'at (28/10) pagi, dia memancing ikan dengan mengunakan boat mesin robin yang kapasitas maksimum 1 ton.

Seperti biasanya korban berangkat melaut di perairan yang sering didatangi sebab menghasilkan tangkapan dengan jenis-jenis ikan yang berukuran lumayan besar seperti ikan Tenggiri berukuran bobot mencapai 40 kilogram.

Nelayan itu berangkat melaut seorang diri dengan semua keterbatasan, sehingga diduga kalah saat bertarung dengan ikan yang mengait mata pancingnya, nelayan itu diduga terseret jatuh ke laut dalam kondisi terlilit tali, berdasarkan beberapa tanda tertinggal di atas boat itu.

"Dugaan kami nelayan ini mungkin setelah terlilit tali terus dibawa lari tengelam oleh ikan yang besar, sebab selama pencarian di TKP tidak kelihatan tanda-tanda keberadaanya, tapi dua tim disana melakukan pencarian siang tadi,"sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskan, awalnya keberadaan boat nelayan ini diketahui oleh nelayan Sibolga, melihat satu unit boad terombang ambing tanpa awak kapal, kemudian dikabarkan kepada nelayan yang arah kembalinya menuju Provinsi Aceh.

Berita kehilangan korban menjadi kekhawatiran keluarganya di Simeulue, sehingga begitu mendengar ada kabar temuan boad dengan ciri-ciri yang sama mereka melaporkan perihal itu kepada semua pihak yang terkait.

Tim pencarian dibantu oleh TNI-AL, Pol Air, BPBD serta masyarakat nelayan, tim SAR mengerahkan 10 orang satgas menumpangi armada nelayan yang berkapasitas  layak menuju TKP yang dengan menempuh sekitar 10 jam perjalanan.

"Setelah hilang kontak awalnya keluarga mereka sudah curiga, begitu mendapat kabar ada boat terombang ambing diantara Nias-Simeulue, baru keluarga mereka melaporkan,"katanya menambahkan.

Kenedy menjelaskan, saat ini posko pencarian orang hilang di laut telah didirikan oleh Pemda setempat di TPI Busung, tidak jauh dari lokasi Bandara Lasikin, Kabupaten Simeulue, Aceh.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016