Aleppo, Suriah (ANTARA Aceh) - Pasukan rezim Suriah dan pemberontak terlibat pertempuran sengit, Minggu (30/10), di tepi barat Aleppo, tempat 38 warga sipil tewas akibat dua hari tembakan roket oposisi menurut laporan badan pemantau.
Di antara korban yang tewas dalam periode dua hari itu ada 14 anak menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Sekitar 250 warga sipil lainnya cedera akibat gempuran faksi anti-pemerintah sejak Jumat pagi menurut laporan badan pemantau yang bermarkas di Inggris tersebut.
Serangan roket tersebut merupakan bagian dari serangan besar-besaran pemberontak dan ekstremis sekutunya yang berusaha menembus kepungan tiga bulan pasukan pemerintah di Aleppo timur, tempat sekitar 250.000 warga tinggal.
"Petempur pemberontak melancarkan ratusan roket dan tembakan ke distrik-distrik di wilayah barat dari posisi di tengah kota dan ke tepi barat," kata direktur Observatorium Rami Abdel Rahman sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Dia mengatakan pemberontak berusaha mendesak ke timur dari Distrik Dahiyet al-Assad, yang sebagian besar mereka rebut pada hari pertama serangan, ke Hamdaniyeh.
Hamdaniyeh adalah distrik yang dikuasai oleh pasukan rezim yang bersebelahan dengan wilayah yang dikuasai opisisi di timur.
Pertempuran berlangsung sepanjang malam dan sampai Minggu pagi, dengan serangan udara dan tembakan artileri terdengar di sepanjang medan tempur barat di distrik timur menurut koresponden AFP. Kepulan asap yang menjalar terlihat dari kaki langit kota.
Serangan itu telah menyaksikan 1.500 petempur oposisi di tepi barat Aleppo sejak Jumat.
Mereka melibatkan pemberontak lokal Aleppo dan kekuatan dari Provinsi Idlib sampai ke Barat, di antara mereka ada kelompok ekstremis Fateh al-Sham Front, yang mengubah namanya dari Al-Nusra Front setelah memutuskan ikatan dengan Al-Qaeda.
Pertempuran telah menewaskan 30 petempur rezim dan sekutunya, juga 50 militan oposisi menurut Observatorium.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016