Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh berupaya mewujudkan capaian imunisasi terlampaui 90 persen dengan kerja keras semua pihak untuk Indonesia bebas polio.

Plt Bupati Aceh Barat Rachmad Fitri HD, di Meulaboh, Kamis, mengatakan, per September 2016 cakupan imunisasi untuk semua tahapan di daerah itu masih di bawah 50 persen, dia mengajak semua pihak untuk memaksimalkan pencapaian itu.

"Ini merupakan tantangan yang harus dihadapi, sehingga kita dapat terus mempertahankan status bebas polio Indonesia. Pada akhir 2018 diharapkan penyakit polio telah berhasil dihapus dari seluruh dunia," katanya.

Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat membuka acara Advokasi dan sosialisasi introduksi IPV program imunisasi bagi lintas sektoral dan lintas program di Hotel Tiara, acara ini dihadiri unsur muspida, muspida plus, IDI, PMI, PPNI serta unsur Puskesmas.

Dia merincikan, persentase capaian polio satu (I) sebesar 46,7 persen, polio II 42,7 persen, polio III 40,2 persen dan polio IV 38,5 persen. Salah satu terobosan saat ini adalah optimalisasi mengunakan vaksin terbaru yakni vaksin suntik yang disebut Inactive Polio Vaccine (IPV).

Rachmad Fitri HD yang juga Wakil Bupati Aceh Barat ini menyampaikan, penyakit polio bisa cukup menakutkan, karena pada kondisi tertentu seseorang yang terinfeksi polio dapat mengalami cacat atau lumpuh permanen.

"Penyakit polio tidak ada obatnya, tapi dapat dicegah dengan imunisasi polio yang diberikan melalui tetes dan suntik atau introduksi vaksin polio. IPV ini merupakan vaksin terbaru, sebelumnya vaksin yang digunakan masih diberikan dengan Oral," sebutnya.

Lebih lanjut disampaikan, imunisasi merupakan kegiatan prioritas Kementrian Kesehatan RI sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk pencapaian Millenium Development Goals (MDGS) yang bertujuan menekan angka kematian pada anak.

Untuk itu Rachmad meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) beserta semua jajarannya untuk turun langsung apabila ada masyarakat yang tidak bisa datang ke tempat pelayanan kesehatan agar tidak muncul kasus polisi karena imunisasi yang tidak lengkap.

Dia berharap melalui kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan semua pihak untuk lebih termotivasi, terutama kepada pihak Dinkes, aparatur gampong/desa dan masyarakat pada umumnya untuk tidak anti terhadap imunisasi polio.

"Setelah hari ini diperkenalkan IPV oleh narasumber, kemudian untuk vaksin polio kedepan di daerah kita juga akan diberikan  dengan cara penyuntikan, tidak lagi mengunakan Oral," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016