Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Alidar menyatakan pawai takbir keliling menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah ditiadakan dan digantikan dengan Festival Takbiran.
"Peniadaan ini karena pemerintah memprediksikan COVID-19 belum usai, sehingga anggaran untuk pawai takbir keliling tahun ini tidak dimasukkan dalam perencanaan kegiatan yang sudah disusun sejak 2022," kata Alidar di Banda Aceh, Senin.
Alidar menyampaikan perencanaan kegiatan 2023 sudah dilakukan pada 2022, di mana saat itu Indonesia diprediksi masih dalam keadaan COVID-19 yang belum jelas kapan berakhir.
"Saat itu, kita tidak berani berspekulasi menempatkan dana untuk takbiran karena butuh banyak biaya untuk kontribusi kepada para peserta pawai," ujarnya.
Alidar menjelaskan pawai keliling menyambut Idul Fitri ini telah ditiadakan sejak pandemi COVID-19. Dua tahun sebelumnya, kegiatan semarak malam hari raya itu diadakan terbatas di masing-masing masjid desa.
Kemudian, pada 2021 saat aturan pertemuan mulai dikendurkan oleh pemerintah, kegiatannya diganti lagi dengan Festival Takbiran yang digelar di teras depan Masjid Raya Baiturrahman.
"Kalau dua tahun sebelumnya di masa COVID-19, kita melakukan festival itu di masjid masing-masing yang ada di kampung. Tahun lalu baru kita lakukan di Masjid Raya," katanya.
Festival takbiran tersebut nantinya akan digelar pada malam hari raya dengan menghadirkan tiga grup takbiran yang berhasil keluar sebagai finalis setelah melalui penyeleksian oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia
(BKPRMI).
"Untuk tahap penyeleksian penyisihan dilakukan sebelum malam takbiran, bisa jadi satu hari sebelum malam hari raya sudah dilakukan babak penyisihan, lalu pada malam takbiran, tiga finalis akan ditampilkan di atas panggung depan teras halaman masjid raya," demikian Alidar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Peniadaan ini karena pemerintah memprediksikan COVID-19 belum usai, sehingga anggaran untuk pawai takbir keliling tahun ini tidak dimasukkan dalam perencanaan kegiatan yang sudah disusun sejak 2022," kata Alidar di Banda Aceh, Senin.
Alidar menyampaikan perencanaan kegiatan 2023 sudah dilakukan pada 2022, di mana saat itu Indonesia diprediksi masih dalam keadaan COVID-19 yang belum jelas kapan berakhir.
"Saat itu, kita tidak berani berspekulasi menempatkan dana untuk takbiran karena butuh banyak biaya untuk kontribusi kepada para peserta pawai," ujarnya.
Alidar menjelaskan pawai keliling menyambut Idul Fitri ini telah ditiadakan sejak pandemi COVID-19. Dua tahun sebelumnya, kegiatan semarak malam hari raya itu diadakan terbatas di masing-masing masjid desa.
Kemudian, pada 2021 saat aturan pertemuan mulai dikendurkan oleh pemerintah, kegiatannya diganti lagi dengan Festival Takbiran yang digelar di teras depan Masjid Raya Baiturrahman.
"Kalau dua tahun sebelumnya di masa COVID-19, kita melakukan festival itu di masjid masing-masing yang ada di kampung. Tahun lalu baru kita lakukan di Masjid Raya," katanya.
Festival takbiran tersebut nantinya akan digelar pada malam hari raya dengan menghadirkan tiga grup takbiran yang berhasil keluar sebagai finalis setelah melalui penyeleksian oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia
(BKPRMI).
"Untuk tahap penyeleksian penyisihan dilakukan sebelum malam takbiran, bisa jadi satu hari sebelum malam hari raya sudah dilakukan babak penyisihan, lalu pada malam takbiran, tiga finalis akan ditampilkan di atas panggung depan teras halaman masjid raya," demikian Alidar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023