Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh menaruh harapan terbentuknya Komisi Penangulangan Aids (KPA) dalam upaya menekan penyebaran virus HIV/Aids kepada masyarakat daerah itu.

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat, Rasmuddin di Meulaboh, Selasa mengatakan, di daerah itu terdapat tiga penderita HIV/Aids yang masih di bawah pengawasan pihaknya.

"Di daerah kita ada tiga kasus, penderitanya adalah usia produktif sehingga kita khawatirkan bisa menular ke orang lain. Tapi mereka di bawah pengawasan kita bersama KPA juga kita harapkan terus memantau perkembangan itu," sebutnya.

Rasmuddin menjelaskan, dua orang adalah pasangan suami istri yang berusia 30-an tahun dan memiliki seorang anak berusia sekitar empat tahun, virus mematikan itu di bawa dari luar oleh pria itu kemudian tertular kepada istrinya setelah berkeluarga.

Terhadap anak mereka dan keluarga terdekatnya telah dilakukan pengecekan rutin tidak ada yang tertular, sementara untuk satu kasus lagi adalah pria berusia 47 tahun merupakan pekerja kapal yang sering singgah di Belawan Sumatera Utara.

Rasmuddin menyampaikan, walau bagaimanapun korban adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak yang sama untuk tetap hidup, walaupun secara bilogis keberadaan mereka cukup beresiko bagi warga dilingkungan sekitarnya.

"Karena itu keberadaan mereka tetap kita rahasiakan, namun mereka selalu kita awasi dan diberikan obat untuk ketahanan tubuhnya. Kasus di daerah kita ini ditemukan karena pria itu "jajan sembarangan" tanpa alat pengaman," sebutnya.

Rasmuddin, menyampaikan kendala di daerah tersebut belum tersedianya satu tempat perlakukan khusus bagi pasien yang positif terjangkit HIV/Aisd, ataupun pemeriksaan secara khusus dan berkala bagi masyarakat luas terhadap penyakit itu.

Bahkan kata dia, selama ini untuk pengiriman obat-obat khusus bagi pasien penderita HIV/Aids selalu mengunkan jasa person dirinya, untuk kemudian diberikan kepada pasien, sebab pada rumah sakit daerah setempat belum tersedia satu tempat kusus.

Sementara itu Sekretaris KPA Kabupaten Aceh Barat Nurjannah, menambahkan, menghadapi Hari AIDS sedunia pada 1 Desember 2016 ini, sejumlah agenda kegiatan telah siapkan, mulai dari sosialisasi hingga melakukan pengecekan penyakit itu.

Kata dia, organisasi KPA itu terbentuk dari kalangan pemerintah, LSM dan masyarakat yang dianggap dapat membantu lebih dekat melakukan sosialisasi bahaya HIV/Aids untuk menekan penyebaran dan menghindari perilaku dapat mengidap penyakit itu.

"Kita lakukan sosialisasi dan selalu bersama dinas kesehatan juga turun melakukan pengecekan berkala pada korban yang sudah positif dan tempat-tempat lain yang kami anggap bisa ditemukan HIV/Aids," sebutnya.

Untuk rangkaian acara lain pihaknya telah melakukan perpaduan upcara, kemudian akan membangi-bagi bungga pada hari H peringatan Hari Aids sedunia 1 Desember 2016, hal itu juga bagian dari sosialisasi menginggatkan masyarakat agar tidak melakukan perbuatan negatif yang dapat mengakibatkan terjangkit HIV/Aids.
  

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016