Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Dua jenazah tim survey PLTA dari PT PT Tri Nusa Energy yang ditemukan meninggal dunia akibat dibawa arus sungai di Kecamatan Mekek, Kabupaten Aceh Selatan, pada 29 Desember 2016, dibawa ke daerah asal, Jawa Barat.

Kapolres Aceh Selatan AKBP Achmadi SIK melalui Kapolsek Meukek, Ipda Junaidi yang dihubungi wartawan di Tapaktuan, Senin menyatakan, pihak keluarga yang difasilitasi perusahaan telah membawa dua jenazah ke Bandung, Minggu (1/1) siang.

Kedua jenazah tersebut masing-masing bernama Syarif Basarah beralamat Desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Syarif merupakan korban pertama yang berhasil ditemukan oleh masyarakat Desa Jambo Papeun yakni pada Sabtu (31/12) sekitar pukul 11.00 WIB.

Korban kedua bernama Testa Muhammad Abduh, mahasiswa beralamat di Desa Abtapani Wetan, Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Korban kedua ini berhasil ditemukan warga pada Sabtu (31/12) sekitar pukul 17.30 WIB.

Sebelum kedua jenazah tersebut diserahkan kepada pihak keluarga, kata Ipda Junaidi, pihak RSUD Yulidin Away Tapaktuan bersama pihak keluarga korban serta pihak perusahaan terlebih dulu juga telah melakukan Fardhu Kifayah.

Dia menjelaskan, penyebab kedua jenazah tersebut baru bisa dibawa ke RSUD Yulidin Away Tapaktuan pada Minggu karena jenazah korban atas nama Testa Muhammad Abduh baru berhasil dievakuasi ke perkampungan penduduk Desa Jambo Papeun pada Minggu dinihari.

"Karena sudah dinihari, akhirnya jenazah tersebut bersama jenazah tim survey asal Bandung satu lagi yang sudah lebih dulu dievakuasi disemayamkan di rumah warga Desa Jambo Papeun malam itu. Baru pada Minggu pagi kedua jenazah tersebut di bawa ke RSUD Yulidin Away Tapaktuan sampai akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga," ungkapnya.

Sampai saat ini, sambung Ipda Junaidi, puluhan masyarakat Desa Jambo Papeun, Kecamatan Meukek, masih bertahan di puncak gunung untuk melanjutkan proses pencarian terhadap satu orang lagi warga Jambo Papeun atas nama Muktar Yuli, yang turut menjadi korban terseret arus sungai Alue Buloh bersama kedua korban asal Bandung tersebut.

"Proses pencarian terhadap korban satu lagi terus dilanjutkan. Saat ini puluhan masyarakat Desa Jambo Papeun masih bertahan di puncak gunung untuk melakukan penyisiran disepanjang muara sungai Alue Buloh," sebut Junaidi.

Tidak hanya itu, sambung dia, proses pencarian terhadap korban satu lagi yang melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK), Satgas SAR, TNI/Polri dengan dibantu para relawan dan masyarakat luas juga berlangsung di sepanjang sungai Krueng Kluet mulai dari wilayah Sarah Baro, Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah hingga ke hilir sungai serta pinggir pantai Kandang, Kecamatan Kluet Selatan.

"Karena sungai Alue Buloh yang berhulu langsung dari Gunung Leuser tersebut muaranya berhilir ke Krueng Kluet hingga berakhir ke pinggir laut Kandang Kecamatan Kluet Selatan, maka fokus pencarian juga di arahkan ke wilayah tersebut sebab jika arus sungai Alue Buloh kembali membesar dan deras, sangat berpotensi jenazah tersebut hanyut ke sungai Krueng Kluet," jelas dia.    

Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017