Rolling Glory Jam, studio pengembang game asal Bandung, menghadirkan game naratif "Hello Goodboy" yang menyajikan petualangan emosional kepada pengguna melalui protagonis saat menjelajahi alam baka.
"'Hello Goodboy' menawarkan pengalaman naratif yang non-linear dan emosional, namun, dekat dengan kehidupan sehari-hari kita," kata Game Director Hello Goodboy Dominikus D. Putranto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Sang protagonis dalam game "Hello Goodboy", Iko, terbangun di alam baka sebagai seorang anak kecil. Dia baru saja meninggal dan arwahnya sampai ke alam baka.
Dengan kondisi tidak dapat mengingat masa lalunya, Iko "Hello Goodboy" ditemani oleh seekor anjing, Coco, untuk menguak misteri. Untuk menuju surga, Iko harus menyelesaikan misinya bersama Coco.
Di samping menguak misteri di alam baka, Iko harus menyelesaikan berbagai rintangan dan teka-teki. Iko juga akan bertemu sosok penting yang membantu jalannya cerita.
Menurut Dominikus, game "Hello Goodboy" cocok dimainkan bagi pengguna yang menyukai cerita petualangan dan cerita yang menyentuh hati. Melalui game ini, Iko berusaha untuk mencari tujuan dan makna perjalanan di alam baka.
Di samping membawa pemain dalam petualangan, game ini menghadirkan tema persahabatan yang terlihat dalam hubungan antara Iko dan Coco. Makna hubungan antar-manusia juga tecermin saat Iko bertemu penghuni alam baka lainnya seperti anak hilang dan pasangan yang terlihat cemas.
Game itu juga cocok bagi pengguna yang menyukai permainan yang relaks dan santai serta memiliki grafis yang memanjakan mata, mengingat "Hello Goodboy" menawarkan gameplay yang santai dan berfokus pada pengalaman naratif dibungkus dengan seni dan animasi yang bagus.
Sebelum merilis "Hello Goodboy", pengembang Rolling Glory Jam juga telah membuat beberapa game lainnya termasuk "What Comes After" dan "Rage In Pace". Game "Hello Goodboy" sudah tersedia dan dapat dinikmati pengguna melalui platform Nintendo Switch, Steam, Epic dan GOG sejak 25 Mei lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"'Hello Goodboy' menawarkan pengalaman naratif yang non-linear dan emosional, namun, dekat dengan kehidupan sehari-hari kita," kata Game Director Hello Goodboy Dominikus D. Putranto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
Sang protagonis dalam game "Hello Goodboy", Iko, terbangun di alam baka sebagai seorang anak kecil. Dia baru saja meninggal dan arwahnya sampai ke alam baka.
Dengan kondisi tidak dapat mengingat masa lalunya, Iko "Hello Goodboy" ditemani oleh seekor anjing, Coco, untuk menguak misteri. Untuk menuju surga, Iko harus menyelesaikan misinya bersama Coco.
Di samping menguak misteri di alam baka, Iko harus menyelesaikan berbagai rintangan dan teka-teki. Iko juga akan bertemu sosok penting yang membantu jalannya cerita.
Menurut Dominikus, game "Hello Goodboy" cocok dimainkan bagi pengguna yang menyukai cerita petualangan dan cerita yang menyentuh hati. Melalui game ini, Iko berusaha untuk mencari tujuan dan makna perjalanan di alam baka.
Di samping membawa pemain dalam petualangan, game ini menghadirkan tema persahabatan yang terlihat dalam hubungan antara Iko dan Coco. Makna hubungan antar-manusia juga tecermin saat Iko bertemu penghuni alam baka lainnya seperti anak hilang dan pasangan yang terlihat cemas.
Game itu juga cocok bagi pengguna yang menyukai permainan yang relaks dan santai serta memiliki grafis yang memanjakan mata, mengingat "Hello Goodboy" menawarkan gameplay yang santai dan berfokus pada pengalaman naratif dibungkus dengan seni dan animasi yang bagus.
Sebelum merilis "Hello Goodboy", pengembang Rolling Glory Jam juga telah membuat beberapa game lainnya termasuk "What Comes After" dan "Rage In Pace". Game "Hello Goodboy" sudah tersedia dan dapat dinikmati pengguna melalui platform Nintendo Switch, Steam, Epic dan GOG sejak 25 Mei lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023