Sabang (ANTARA Aceh) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Sabang mengemukakan, jalan tanjakan Cot Murong menuju kawasan wisata Pantai Gapang, Iboih serta Tugu Kilometer Nol Indonesia dibangun tahun 1980-an tanpa melalui studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

"Jalan itu dibangun pada masa Komando Pelaksana Pembangunan Proyek Pelabuhan Bebas Sabang (KP4BS) tahun 1980-an, tanpa melalui studi amdal, " kata Sekretaris BLH Kota Sabang Amirza di Sabang, Senin.

Menurutnya, jalan Cot Murong menuju kawasan wisata pantai Gapang, Iboih serta Tugu Kilometer Nol Indonesia merupakan kawasan hutan tropis tingkat kelembaban topografi 45 persen, ketinggian rata-rata 500 meter dari permukaan laut makanya rawan longsor.

"Sejak tahun 2000-an kami sudah mengusulkan segera dirubah trase ke pesisir dengan topografi 15 persen dari permukaan laut," katanya.

Ia menceritakan, waktu itu jalan Tanjakan Cot Murong daerah Iboih, Sabang dibangun tanpa melalui studi amdal, padahal  berada kawasan  hutan tropis dan dilarang keras membuat jalan karena struktur geologi tanahnya labil.

"Jalan Tanjangkat Cot Murong di bawahnya terdapat sesar gunung api dan sudah 14 kali lebih terjadi longsor sejak 2000 sampai dengan 2017 dilokasi yang sama, dan jalur tersebut sudah seharusnya segera dirubah trase pada topografi 15 persen rata-rata dari permukaan laut," katanya.

Untuk menghindari berjatuhan korban ketika terjadinya longsor, Sekretaris BLH Kota Sabang Amirza menyampaikan, pemerintah daerah sudah seharusnya menysegerakan perubahan jalur trase ke kawasan pesisir 15 persen dari dasar permukaan laut.

"Jika tidak segera dialihkan dikawatirkan saat terjadi curah hujan yang tinggi dipastikan akan kembali terjadi longsor," ujarnya.

Sekretaris BLH Kota Sabang juga menambahkan, pemerintah daerah sudah berulang kali memasat dam talut di lokasi longsor, namun ketika curah hujan tinggi longsor kembali terulang dilokasi yang sama, hal ini disebabkan dibawah jalan itu terdapat sesar gunung api aktif.

"Ketika curah hujan tinggi di bawah terjadi tekanan dan di atas juga ada tekanan karena curah hujan, maka sering longsor. Kami berharap pemerintah dapat mengsegerakan hal pengalihan jalan itu," ujarnya.


Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017